
الله أكبر
Friday, May 10, 2013
Memilih Teman. Ini Kiatnya

Saturday, April 13, 2013
Mewaspadai Sikap Rejim Represif ala orba di balik RUU ormas

Tuesday, April 2, 2013
-Curhat Islami ku-

Monday, March 25, 2013
Amalan FB yang sia-sia

Friday, March 8, 2013
Menang PILKADA Tolak Ukur Kemenangan Dakwah, Benarkah?

Tuesday, February 12, 2013
self-reminder: Fadhilah Tahajjud

" Seseorang dari umatku sholat malam hari, mengobati jiwanya menuju kesucian. Sementara ia terbelenggu. Jika ia berwudhu, membasuh tangannya, maka terlepas satu ikatan. Apabila ia membasuh kepalanya, maka terbebas ia dari satu ikatan. Apabila ia mencuci kedua kakinya, maka ia terlepas dari ikatan lainnya. Lalu Allah ta'alaa akan berkata kepada mereka (para malaikat) yang berada dibalik hijab, " Lihatlah hambaKu ini ; Ia obati jiwanya, ia bermohon kepadaKu. Jadi apa saja yang diminta oleh hambaKu ini, maka baginyalah permohonannya itu. " (HR Ahmad dan Ibnu Hibban-hadist shohih)
" Sesungguhnya di malam hari ada satu waktu (sesaat), dimana jika seorang muslim meminta kebaikan dunia dan akhirat bertepatan dengan waktu tersebut, maka Allah ta'alaa akan mengabulkan permohonannya itu. Hal tersebut terjadi di setiap malam. " (HR Muslim)
" Keutamaan sholat di malam hari atas sholat di siang hari seperti keutamaan sedekah yang dikeluarkan secara sembunyi-sembunyi atas sedekah yang dikeluarkan secara terang-terangan. " (HR ath Thabrani-hadist shohih)
" Jagalah sholat malam, karena sholat itu merupakan jalan orang-orang sholih sebelum kamu, jalan yang dapat mendekatkanmu kepada Allah, penghapus kesalahan dan pengusir segala penyakit tubuh. " (Hadist Hasan)
" Barang siapa bangun di malam hari (untuk sholat malam) dan membangunkan keluarganya (istrinya) kemudian keduanya sholat dua raka'at, maka keduanya akan dicatat ke dalam golongan laki-laki dan wanita yang banyak berzikir. " (HR Abu Dawud, An Nasa'i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan al Hakim-hadist shohih)
" Waktu terdekat seorang hamba dengan Rabb-nya adalah pada bagian akhir suatu malam. Jadi jika kalian sanggup untuk menjadi orang-orang yang berzikir kepada Allah pada saat itu, maka lakukanlah. " (HR Ibnu Khuzaimah dan Tirmidzi-hadist shohih)Semoga Kita termasuk orang-orang yang gemar berzikir padaNya di waktu malam hari dengan sholat tahajjud, tatkala manusia lainnya lebih memilih untuk nyenyak dalam tidurnya
Tuesday, February 5, 2013
Valentine, Hari Seks Bebas
Meski nasihat-nasihat, imbauan-imbauan para ulama, ustadz-ustadzah tentang Valentine selalu didengungkan tiap bulan Pebruari, tapi ternyata masih banyak orang tua para remaja yang masih berpemahaman salah tentang Valentine’s Day. Valentine hanya dianggap sebagai budaya remaja modern saja. Padahal ada bahaya besar di balik Valentine yang siap menerkam para remaja. Ini yang tidak disadari para orang tua.
Tiap bulan Pebruari remaja yang notabene mengaku beragama Islam ikut-ikutan sibuk mempersiapkan perayaan Valentine. Walau banyak ustad-ustazah memperingatkan nilai-nilai akidah Kristen yang dikandung dalam peringatan tersebut, namun hal itu tidak terlalu dipusingkan mereka. "Aku ngerayain Valentine kan buat fun-fun aja...." begitu kata mereka.
Tanggal 14 Pebruari dikatakan sebagai ‘Hari Kasih Sayang’. Apa benar? Mari kita tilik sejarahnya.
Siapakah Valentine?
Tidak ada kejelasan, siapakah sesungguhnya yang bernama Valentine. Beragam kisah dan semuanya hanyalah dongeng tentang sosok Valentine ini. Tetapi setidaknya ada tiga dongeng yang umum tentang siapa Valentine.
Pertama, St Valentine adalah seorang pemuda bernama Valentino yang kematiannya pada 14 Pebruari 269 M karena eksekusi oleh Raja Romawi, Claudius II (265-270). Eksekusi yang didapatnya ini karena perbuatannya yang menentang ketetapan raja, memimpin gerakan yang menolak wajib militer dan menikahkan pasangan muda-mudi, yang hal tersebut justru dilarang. Karena pada saat itu aturan yang ditetapkan adalah boleh menikah jika sudah mengikuti wajib militer.
Kedua, Valentine seorang pastor di Roma yang berani menentang Raja Claudius II dengan menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan dan menolak menyembah dewa-dewa Romawi. Ia kemudian meninggal karena dibunuh dan oleh gereja dianggap sebagai orang suci.
Ketiga, seorang yang meninggal dan dianggap sebagai martir, terjadi di Afrika di sebuah provinsi Romawi. Meninggal pada pertengahan abad ke-3 Masehi. Dia juga bernama Valentine.
Ucapan ”Be My Valentine”
Ken Sweiger dalam artikel “Should Biblical Christians Observe It?” (www.korrnet.org) mengatakan kata “Valentine” berasal dari Latin yang berarti : “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Maka disadari atau tidak, -tulis Ken Sweiger- jika kita meminta orang menjadi “to be my Valentine”, hal itu berarti melakukan perbuatan yang dimurkai Tuhan (karena memintanya menjadi “Sang Maha Kuasa”) dan menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Dalam Islam hal ini disebut syirik, artinya menyekutukan Allah Subhannahu wa Ta’ala. Adapun Cupid (berarti: the desire), si bayi bersayap dengan panah adalah putra Nimrod “the hunter” dewa Matahari. Disebut Tuhan Cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri!
Tradisi penyembah berhala
Sebelum masa kekristenan, masyarakat Yunani dan Romawi beragama pagan yakni menyembah banyak Tuhan atau Paganis-polytheisme. Mereka memiliki perayaan/pesta yang dilakukan pada pertengahan bulan Pebruari yang sudah menjadi tradisi budaya mereka. Dan gereja menyebut mereka sebagai kaum kafir.
Di zaman Athena Kuno, tersebut disebut sebagai bulan GAMELION. Yakni masa menikahnya ZEUS dan HERA. Sedangkan di zaman Romawi Kuno, disebut hari raya LUPERCALIA sebagai peringatan terhadap Dewa LUPERCUS, dewa kesuburan yang digambarkan setengah telanjang dengan pakaian dari kulit domba.
Perayaan ini berlangsung dari 13 hingga 18 Pebruari, yang berpuncak pada tanggal 15. Dua hari pertama (13-14 Februari) dipersembahkan untuk Dewi Cinta (Queen of Feverish Love) Juno Februata. Di masa ini ada kebiasaan yang digandrungi yang disebut sebagai Love Lottery/Lotre pasangan, di mana para wanita muda memasukkan nama mereka dalam sebuah bejana kemudian para pria mengambil satu nama dalam bejana tersebut yang kemudian menjadi kekasihnya selama festival berlangsung. Seiring dengan invasi tentara Roma, tradisi ini menyebar dengan cepat ke hampir seluruh Eropa.
Hal ini menjadi penyebab sulitnya penyebaran agama Kristen yang saat itu tergolong sebagai agama baru di Eropa. Sehingga untuk menarik jemaat masuk ke Gereja maka diadopsilah perayaan kafir pagan ini dengan memberi kemasan kekristenan. Maka Paus Gelasius I pada tahun 469 M mengubah upacara Roma Kuno Lupercalia ini menjadi Saint Valentine's Day.
Ini adalah upaya Gelasius menyebarkan agama kristen melalui budaya setempat. Menggantikan posisi dewa-dewa pagan dan mengambil St Valentine sebagai sosok suci lambang cinta. Ini adalah bentuk sinkretisme agama, mencampuradukkan budaya pagan dalam tradisi Kristen. Dan akhirnya diresmikanlah Hari Valentine oleh Paus Gelasius pada 14 Pebruari di tahun 498.
Bagaimanapun juga lebih mudah mengubah keyakinan masyarakat setempat jika mereka dibiarkan merayakan perayaan di hari yang sama hanya saja diubah ideologinya. Umat Kristen meyakini St Valentino sebagai pejuang cinta kasih. Melalui kelihaian misionaris, Valentine’s Day dimasyarakatkan secara internasional.
Jelas sudah, Hari Valentine sesungguhnya berasal dari tradisi masyarakat di zaman Romawi Kuno, masyarakat kafir yang menyembah banyak Tuhan juga berhala. Dan hingga kini Gereja Katholik sendiri tidak bisa menyepakati siapa sesungguhnya St Valentine. Meskipun demikian perayaan ini juga dirayakan secara resmi di Gereja Whitefriar Street Carmelite di Dublin-Irlandia.
Valentin di Indonesia
Valentine’s Day disebut ‘Hari Kasih Sayang’, disimbolkan dengan kata ‘LOVE’. Padahal kalau kita mau jeli, kata ‘kasih sayang’ dalam bahasa inggris bukan ‘love’ tetapi ‘Affection’. Tapi mengapa di negeri-negeri muslim seperti Indonesia dan Malaysia, menggunakan istilah Hari Kasih Sayang. Ini penyesatan.
Makna ‘love’ sesungguhnya adalah sebagaimana sejarah GAMELION dan LUPERCALIA pada masa masyarakat penyembah berhala, yakni sebuah ritual seks/perkawinan. Jadi Valentine’s Day memang tidak memperingati kasih sayang tapi memperingati love/cinta dalam arti seks. Atau dengan bahasa lain, Valentine’s Day adalah HARI SEKS BEBAS.
Dan pada kenyataannya tradisi seks bebas inilah yang berkembang saat ini di Indonesia. Padahal di Eropa sendiri tradisi ini mulai ditinggalkan. Maka, semua ini adalah upaya pendangkalan akidah generasi muda Islam.
Inilah yang dikatakan Samuel Zweimer dalam konferensi gereja di Quds (1935): “Misi utama kita bukan menghancurkan kaum Muslim. Sebagai seorang Kristen tujuan kalian adalah mempersiapkan generasi baru yang jauh dari Islam, generasi yang sesuai dengan kehendak kaum penjajah, generasi malas yang hanya mengejar kepuasan hawa nafsu”.
Tuesday, July 10, 2012
Murah Hati dan Mengutamakan Orang Lain
Disadari atau tidak, sering atau jarang, murah hati termasuk mengutamakan orang lain adalah hal yang langka dan sulit kita temukan dalam kehidupan dunia serba hedonis, kapitalistik, dan individualis. Tak terkecuali di negeri kita yang berpenduduk mayoritas muslim terbesar di dunia. Segala sesuatu berupa barang dan jasa dinilai uang dan materi. Di sekitar kita, banyak anak yatim yang terlantar bahkan dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab, orang miskin yang dipandang sebelah mata oleh orang kaya, dan orang yang enggan mengutamakan sesamanya di atas kepentingan pribadinya. Jika toh ada yang mengutamakan sesamanya, biasanya disertai rasa pamrih atau riya'. Mereka lupa bahwa mereka diciptakan Allah sebagai makhluk sosial yang bersosialisasi dan berbagi dengan sesamanya-tanpa pandang ststus sosial, ras, bahkan agama. Mereka juga lupa bahwa dalam kehidupan mereka, ada hak orang lain yang wajib mereka penuhi dan utamakan. Sebagaimana Allah telah menetapkan bahwa dalam kehidupan dengan harta yang kita miliki, ada hak anak yatim, orang miskin, dan siapapun yang wajib kita tolong.
Oleh karena itu, mengutamakan orang lain adalah akhlaq baik dan terpuji yang diperintahkan oleh Allah kepada setiap muslim. Sebaliknya, Allah membenci orang yang enggan menolong sesamanya, sebagaimana yang terdapat dalam firmanNya yang artinya, " Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Dialah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat, yaitu orang yang lalai dari sholatnya, orang-orang yang berbuat riya' dan enggan menolong dengan barang yang berguna. " (al Ma'uun : 1-7).
Tentang hal ini, Rasulullah SAW adalah suri teladan terbaik yang layak kita ikuti. Sebagaimana dituturkan oleh Abu Hurairah ra, ia berkata, " seorang lelaki datang kepada rasulullah SAW, kemudian berkata, " ya Rasulullah, aku sedang kesusahan." Kemudian rasulullah SAW mengutus dia untuk menemui salah seorang istrinya. Maka istri rasulullah berkata, " demi Allah yang mengutusmu dengan hak, aku tidak mempunyai apapun kecuali air. " Kemudian rasulullah mengutus lelaki tadi kepada istri beliau yang lain. Maka istri rasulullah itupun berkata seperti istri yang tadi, sehingga semua istri rasulullah mengatakan hal yang sama, " demi Allah yang mengutusmu dengan hak, aku tidak mempunyai apapun kecuali air." Rasulullah SAW pun bersabda, " Siapa yang mau menjamu tamu pada malam ini?". Kemudian seorang lelaki dari kaum anshar berkata, " Saya wahai rasul ". Orang anshar itu lalu membawa lelaki tadi ke rumahnya dan berkata kepada istrinya, " wahai istriku, muliakanlah tamu rasulullah SAW ini." Dalam riwayat lain, ia berkata kepada istrinya, " Apakah engkau punya sesuatu?". Istrinya berkata, " Tidak,kecuali makanan anak kita." Maka orang anshar itu berkata, " Hiburlah mereka. Jika mereka mau makan, maka tidurkanlah mereka. Jika tamu kita sudah masuk, matikanlah lampu dan perlihatkan kepadanya seolah-olah kita sedang makan. " Kemudian mereka semua duduk, dan tamu pun makan. Akhirnya sahabat anshar dan istrinya tidur dalam keadaan lapar. Ketika datang waktu subuh, sahabat anshar itu pergi menemui nabi SAW. Nabi pun berkata, " Allah sungguh takjub karena perbuatan engkau dan istrimu tadi malam, saat menjamu tamu. "
(mutafaq 'alaih)
Subhanallah! Demikian perilaku rasulullah dan para sahabatnya dalam menguatamakan orang lain diatas kepentingan pribadi mereka. Sudahkah kita temukan perilaku demikian dalam diri umat Islam dimasa kini, dimana sistem kapitalis yang memuja hedonisme dan individualisme telah merasuki kehidupan kita saat ini? Sungguh, hal demikian sangat langka kita temui. Karena sistem kapitalisme telah merubah jati diri manusia, khususnya umat Islam, menjadi umat yang cenderung egois dan lebih mengutamakan kepentingan pribadinya di atas kepentingan sesamanya. Hanya dengan syariah Islam saja dalam naungan daulah khilafah Islamiyah kita bisa merasakan indahnya hidup dengan akhlaq umat Islam yang baik dan terpuji. Insya Allah...
Wednesday, December 28, 2011
VoiCe of HeaRt

Lord...
all praise be upon You
coz You have given me a chance
to change my life before and after
all praise be upon you
coz You have given me the most precious gift
those who love me and whom i love
just b'coz of You
all praise be upon You
coz You have given me new spirit of life
to defend and fight for the truth in Your path
and strive to sacrifice more in aboveboard
all praise be upon You
coz You have taught me how to leave
all the things i loved but You hated
coz You have taught me how to start everything from nought
coz You have taught me how to respect the sincerity those who love and care about me
b'coz of You
More than words to say
my voice of heart deep inside
is more than words to say...
You alone knows all about it inside :)
Wednesday, October 12, 2011
Potret Para Pemimpin Akhir Zaman

* Para pemimpin sesat: Dari Aus yang berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda:
«إِنِّي لاَ أَخَافُ عَلىَ أُمَّتيِ إِلاَّ الأَئِمَّةَ المُضَلِّينَ»
“Aku tidak takut (ujian yang akan menimpa) pada umatku, kecuali (ujian) para pemimpin sesat.” (HR. Ibnu Hibban). Sufyan as-Tsauri menggambarkan mereka dengan mengatakan: “Tidaklah kalian menjumpai para pemimpin sesat, kecuali kalian mengingkari mereka dengan hati, agar amal kalian tidak sia-sia.”
* Para pemimpin bodoh: Dari Jabir bin Abdillah bahwa Rasulullah Saw berkata kepada Ka’ab bin Ajzah:
«أَعَاذَكَ اللهَ مِنْ إمَارَةِ السُّفَهَاءِ »
“Aku memohon perlindungan untukmu kepada Allah dari kepemimpinan orang-orang bodoh.” (HR. Ahmad). Dalam hadits riwayat Ahmad dikatakan bahwa pemimpin bodoh adalah pemimpin yang tidak mengikuti petunjuk dan sunnah Rasulullah Saw. Yakni pemimpin yang tidak menerapkan syariah Islam.
* Para pemimpin penolak kebenaran, penyeru kemungkaran. Dari Ubadah bin Shamit berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda:
«سَيَكُونُ عَلَيْكُمْ أُمَرَاءُ يَأْمُرُونَكُمْ بِمَا لاَ تَعْرِفُونَ وَيَفْعَلُونَ مَا تُنْكِرُونَ فَلَيْسَ لاِؤلَئِكَ عَلَيْكُمْ طَاعَةٌ»
“Kalian akan dipimpin oleh para pemimpin yang memerintah kalian dengan hukum yang tidak kalian ketahui (imani). Sebaliknya, mereka melakukan apa yang kalian ingkari. Sehingga terhadap mereka ini tidak ada kewajiban bagi kalian untuk menaatinya.” (HR. Ibnu Abi Syaibah).
* Para penguasa yang memerintah dengan mengancam kehidupan dan mata pencaharian. Dari Abu Hisyam as-Silmi berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda:
«سَيَكُونُ عَلَيْكُمْ أَئِمَّةٌ يَمْلِكُوْنَ رِقَابَكُمْ وَيُحَدِّثُوْنَكُمْ فَيَكْذِبُونَ، وَيَعْمَلُوْنَ فَيُسِيؤُونَ، لا يَرْضَوْنَ مِنْكُمْ حَتَّى تُحَسِّنُوا قَبِيْحَهُمْ وَتُصَدِّقُوْا كَذِبَهُمْ، اعْطُوْهُمُ الحَقَّ مَا رَضُوا بِهِ»
“Kalian akan dipimpin oleh para pemimpin yang mengancam kehidupan kalian. Mereka berbicara (benjanji) kepada kalian, kemudian mereka mengingkari (janjinya). Mereka melakukan pekerjaan, lalu pekerjaan mereka itu sangat buruk. Mereka tidak senang dengan kalian hingga kalian menilai baik (menuji) keburukan mereka, dan kalian membenarkan kebohongan mereka, serta kalian memberi pada mereka hak yang mereka senangi.” (HR. Thabrani).
* Para pemimpin yang mengangkat pembantu orang-orang jahat, dan mengakhirkan shalat (mengabaikan syariah). Dari Abu Hurairah ra yang berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda:
« يَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ أُمَرَاءُ ظَلَمَةٌ، وَوُزَرَاءُ فَسَقَةٌ، وَقُضَاةٌ خَوَنَةٌ، وَفُقَهَاءُ كَذَبَةٌ، فَمَنْ أَدْرَكَ مِنْكُمْ ذَلِكَ الزَّمَنَ فَلا يَكُونَنَّ لَهُمْ جَابِيًا وَلا عَرِيفًا وَلا شُرْطِيًّا»
“Akan ada di akhir zaman para penguasa sewenang-wenang, para pembantu (pejabat pemerintah) fasik, para hakim pengkhianat, dan para ahli hukum Islam (fuqaha’) pendusta. Sehingga, siapa saja di antara kalian yang mendapati zaman itu, maka sungguh kalian jangan menjadi pengunpul pajak, pemimpin, dan polisi.” (HR. Thabrani).
* Para pemimpin diktator (kejam). Rasulullah Saw bersabda:
«إِنَّ شَرَّ الوُلاَةِ الحُطَمَةُ»
“Sesungguhnya seburuk-buruknya para penguasa adalah penguasa al-huthamah (diktator).” (HR. Al-Bazzar). Pemimpin al-huthamah (diktator) adalah pemimpin yang menggunakan politik tangan besi terhadap rakyatnya.
Dari Abu Layla al-Asy’ari bahwa Rasulullah Saw bersabda:
«وسَيَلي أُمَرَاءُ إنْ اسْتُرْحِمُوا لَمْ يَرْحَمُوا، وإنْ سُئِلُوا الحَقَّ لَمْ يُعْطُوا، وإِنْ أُمِرُوا بالمَعْرُوفِ أَنْكَرُوا، وسَتَخَافُوْنَهُمْ وَيَتَفَرَّقَ مَلأُكُمْ حَتى لاَ يَحْمِلُوكُمْ عَلى شَيءٍ إِلاَّ احْتُمِلْتُمْ عَلَيْهِ طَوْعاً وَكَرْهاً، ادْنَى الحَقِّ أَنْ لاَ تٌّاخُذُوا لَهُمْ عَطَاءً ولا تَحْضُروا لَهُمْ في المًّلاَ»
“Dan berikutnya adalah para pemimpin jika mereka diminta untuk mengasihani (rakyat), mereka tidak mengasihani; jika mereka diminta untuk menunaikan hak (rakyat), mereka tidak memberikannya; dan jika mereka disuruh berlaku baik (adil), mereka menolak. Mereka akan membuat hidup kalian dalam ketakutan; dan memecah-belah tokoh-tokoh kalian. Sehingga mereka tidak membebani kalian dengan suatu beban, kecuali mereka membebani kalian dengan paksa, baik kalian suka atau tidak. Serendah-rendahnya hak kalian, adalah kalian tidak mengambil pemberian mereka, dan tidak kalian tidak menghadiri pertemuan mereka.” (HR. Thabrani).
* Para penguasa zindik (pura-pura iman). Dari Ma’qil bin Yasar bahwa Rasulullah Saw bersabda:
«صِنْفَانِ مِنْ أُمَّتِي لَنْ تَنَالَهُمَا شَفَاعَتِي: إِمَامٌ ظَلُومٌ، وَكُلُّ غَالٍ مَارِقٍ»
“Dua golongan umatku yang keduanya tidak akan pernah mendapatkan syafa’atku: pemimpin yang bertindak lalim, dan orang yang berlebihan dalam beragama hingga sesat dari agama.” (HR. Thabrani).
Subscribe to:
Posts (Atom)