Inilah kenyataanya apabila sistem Khilafah yang menjaga tempat suci umat Islam telah tiada. Umat Islam ingin mengunjungi Tanah suci ketiga ini terpaksa harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari tentara Yahudi laknatullah’alaih.
Dalam suatu kenyataan, sebagaimana dilaporkan AFP, Kementerian Pertahanan Israel berkata, setiap laki-laki Palestina berumur antara 45 dan 50 tahun serta sudah berkeluarga, diperbolehkan mengunjungi masjid tersebut, yaitu tempat suci ketiga bagi umat Islam untuk menunaikan sholat Jum’at. Izin juga diberikan kepada laki-laki berusia lebih dari 50 tahun dan wanita berusia lebih dari 45 tahun. Bagi penduduk Palestina di Tepi Barat yang berusia 30 hingga 45 tahun juga, hanya mereka yang mempunyai izin khusu yang dikeluarkan oleh tentara Israel diperbolehkan mengunjungi masjid itu. Pihak berkuasa Israel dilaporkan turut bercadang melanjutkan masa operasi di pusat-pusat pemeriksaan tentara di Tepi Barat.
Selain itu, pihak berkuasa Zionis juga memperbolehkan kaum keluarga menyerahkan bungkusan kepada 11.000 rakyat Palestina yang ditahan di beberapa penjara Israel. Langkat itu diumumkan oleh Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert dan Presiden Palestina, Mahmud Abbas saat menghadiri sebuah pertemuan. Ini merupakan sebagian dari usaha kedua belah pihak untuk mewujudkan perjanjian damai dengan Israel yang diharapkan dapat ditandatangani menjelang penghujung tahun ini. Pihak Palestina sebelumnya menuntut wilayah Baitul Maqdis Timur sebagai ibu negara mereka, sebagaimana dilaporkan AFP.
Masalah konflik Israel-Palestina ini bukannya masalah perjuangan setempat dan kebangsaan, tetapi ia adalah perjuangan antara kekuasaan kuffar dan Islam. Baitul Maqdis adalah tanah suci umat Islam, bukan tanah suci bagi Palestina saja, telah dinodai oleh Rejim Israel laknatullah ‘alaih.
Dengan persekongkolan politik oleh PBB, negara Israel yang tidak pernah ada di dalam peta dunia telah diwujudkan dan umat Islam telah dirampas tanahnya dan tempat suci ketiga mereka telah dikuasai oleh tentara Yahudi. Penyelesaian kepada masalah Israel ini bukannya di meja perundingan, tetapi dengan jihad terhadap Israel ini oleh negeri-negeri Islam yang bertetanggaan dengan mereka, kemudia kalau mereka tidak mampu barulah negara-negara yang paling paling dekat dan seterusnya.
Sebelum tanah Palestna jatuh ke tangan Yahudi, Theodore Herzl (Zionist) telah bertemu dengan Sultan Abdul Hamid II, Khalifah kaum Muslim di Turki, dan telah membujuk Sultan agar menjual tanah kosong di Palestina kepada Yahudi. Sebagai bayarannya, Zionis akan membayar Sultan Abdul Hamid:
- 150 juta uang emas Inggris
- melunaskan segara utang Khalifah Utsmaniyah
- mendirikan pasukan armada laun untuk kerajaan Khalifah
- membina Universitas Utsmaniyah di Baitul Maqdis
- memberi dukungan politik kepada Sultan di Eropa dan Amerika
Namun, dengan keimanan yang mendalam dan ketaqwaan yang kokoh, Khalifah Abdul Hamid memberikan jawaban:
“Sampaikanlah kepada Yahudi yang tidak sopan itu bahwa hutang Utsmani bukanlah sebuah hal yang memalukan, Perancis juga memiliki dan hutang tersebut tidak mempengaruhi negara itu, Yerussalem menjadi bagian dari tanah kaum Muslim sejak Umar bin Khaththab membebaskan kota tersebut dan aku tidak akan pernah mau menanggung benan sejarah memalukan dengan menjual tanah suci kepada Yahudi dan mengkhianati tanggung jawab dan kepercayaan dari kaumku. Silahkan Yahudi itu menyimpan uang mereka, dan Utsmani tidak akan pernah mau berlindung di balik benteng yang dibuat dari uang musuh-musuh Islam,” kata Sultan. Beliau juga meminta Hertzl agar pergi dan tidak pernah kembali menemui beliau lagi.
Namun, ternyata setelah meninggalnya sang Khalifah, akhirnya tanah Palestina diduduki juga oleh Yahudi laknatullah ‘alaih ini sebagai hasil dari pengkhianatan para pemimpin Arab. Telah sekian lama generasi umat ini mencoba mempertahankan tanah suci Palestina. Namun sayangnya, umat Islam ini berjuang tanpa kekuatan serang pemimpin yang akan menjaga dan melindungi mereka. Para pemimpin negara-negara Arab hingga kini masih lebih mementingkan ashobiyah mereka sendiri daripada membebaskan tanah suci ketiga milik umat Islam ini.
Yakinlah bahwa Insya Allah Khilafah Rashidah yang kedua kalinya akan segera berdiri dalam waktu yang tak lama lagi. Khilafah akan segera membebaskan bumi suci ini dari tangan-tangan kotor Yahudi laknatullah ‘alaih.