Sunday, June 27, 2010

Menajamkan Mata Hati


Suatu hari Baginda Rasulullah SAW melewati seorang sahabat yang sedang membaca Alquran. Sampailah ia pada ayat yang artinya: Jika langit terbelah dan memerah seperti kulit merah (TQS ar-Rahman [55]: 37). Seketika tubuhnya gemetar dan ia menangis seraya bergumam, “Duh, apa yang bakal terjadi dengan diriku sekiranya langit terbelah (terjadi kiamat)? Sungguh malang nasibku!” Mendengar itu, Nabi SAW bersabda, “Tangisanmu menyebabkan para malaikat pun turut menangis.”

Dikisahkan pula, Abdullah bin Rawahah ra suatu ketika tampak sedang menangis dengan sedihnya. Melihat itu, istrinya pun turut menangis hingga Abdullah bertanya, “Mengapa engkau menangis?” Istrinya menjawab, “Melihatmu menangis, itulah yang menyebabkan aku menangis.” Abdullah bin Rawahah ra lalu bertutur, “Saat aku membayangkan bahwa aku bakal menyeberangi shirâth, aku tidak tahu apakah aku akan selamat atau tidak. Itulah yang membuatku menangis.” (al-Kandahlawi, Fadhâ'il A'mâl, hlm. 565.)

Kisah-kisah semacam ini yang menggambarkan rasa takut para sahabat, juga generasi salafush-shalih, terhadap azab Allah SWT sangatlah banyak. Wajarlah jika mereka adalah orang-orang yang selalu bersungguh-sungguh dalam menjalankan ketaatan kepada Allah SWT dan dalam menjauhi kemaksiatan kepada-Nya karena begitu dahsyatnya rasa takut mereka kepada-Nya. Benarlah Fudhail bin Iyadh saat berkata, “Rasa takut kepada Allah SWT selamanya akan membawa kebaikan.”


*****

Bagaimana dengan generasi Muslim saat ini? Sayang, rasa takut kepada Allah SWT sepertinya begitu sulit tumbuh pada kebanyakan kita. Yang terjadi sering sebaliknya. Kita seolah-olah menjadi orang yang paling berani menghadapi azab Allah SWT kelak pada Hari Kiamat. Bagaimana tidak? Perilaku kebanyakan kita menunjukkan demikian. Menerapkan hukum-hukum kufur, mencampakkan hukum-hukum Allah, menerapkan hukum secara tidak adil dan berlaku lalim terhadap rakyat tak lagi dipandang sebagai maksiat. Korupsi, kolusi dan suap-menyuap tak lagi dipandang sebagai dosa. Riba, judi, dan berlaku curang dalam bisnis tak lagi dianggap tindakan salah. Mengobral aurat, bergaul bebas, selingkuh dan zina tak lagi dipandang sebagai perbuatan laknat. Demikian seterusnya. Perilaku demikian nyata sekali menunjukkan bahwa kebanyakan generasi Muslim saat ini adalah orang-orang yang berani menantang azab Allah SWT yang sesungguhnya mahadahsyat! Padahal jika ada setitik saja pada diri kita rasa takut kepada Allah SWT, kita tentu akan selalu berusaha meninggalkan semua perbuatan terkutuk tersebut.

Sepantasnyalah kita malu dengan generasi shalafush-shalih sebagaimana direpresantasikan oleh secuil kisah sahabat di atas. Bagaimana tidak. Sebagian mereka sudah mendapatkan jaminan Allah SWT untuk masuk surga. Namun, toh rasa khawatir dan takut kepada Allah SWT yang luar biasa sering menyelimuti sebagian besar kalbu mereka. Simaklah kembali kekhawatiran dan rasa takut Umar ibn al-Khaththab ra., salah seorang sahabat besar Rasulullah SAW yang telah dijamin masuk surga, saat beliau bertutur, “Pada Hari Kiamat nanti, apabila diumumkan bahwa semua manusia akan masuk surga, kecuali seorang saja yang masuk neraka, maka aku sangat khawatir bahwa yang seorang itu adalah aku karena begitu banyaknya dosa-dosaku.”

Bagaimana dengan kita? Meski jelas kita sangat jauh lebih banyak dosanya daripada Umar bin al-Khaththab ra dan belum pasti mendapatkan 'tiket' masuk surga, rasa khawatir dan takut kepada azab Allah SWT sepertinya sulit tumbuh dalam diri kita. Kebanyakan kita santai-santai saja, bahkan sepertinya sudah kebal dengan rasa takut kepada Allah SWT, dan tidak khawatir dengan azab-Nya yang pasti siapapun mustahil sanggup menanggungnya.

Jika sudah demikian, sepertinya kita perlu kembali merenungkan firman Allah SWT dalam sebuah hadis qudsi, “Aku tidak akan mengumpulkan dua ketakutan pada seorang hamba. Jika ia tidak takut kepada-Ku di dunia maka Aku akan memberinya rasa takut di akhirat. Jika ia takut kepada-ku di dunia maka Aku akan menghilangkan rasa takut pada dirinya di akhirat.”

Karena itu, benarlah Abu Sulaiman Darani saat berkata, “Kecelakaanlah bagi jiwa yang kosong dari rasa takut kepada Allah SWT!”

Lantas mengapa kebanyakan generasi Muslim saat ini begitu hampa dari rasa takut kepada Allah SWT? Tidak lain, sebagaimana dinyatakan Allah SWT sendiri, “Sesungguhnya bukanlah mata-mata lahiriah mereka yang buta, tetapi yang buta ialah mata-mata hati mereka yang ada di dalam dada.” (TQS al-Hajj [22]: 46).

Ya, kebanyakan mata hati kita memang sudah dibutakan oleh gemerlap dunia yang sesungguhnya bersifat sementara dan cenderung menipu. Akibatnya, kita tak sanggup lagi melihat pahala dan dosa, serta tak berdaya lagi menatap nikmat surga dan azab neraka yang sesungguhnya kekal dan abadi serta benar-benar 'nyata'.

Alhasil, marilah kita kembali menajamkan mata hati

Wednesday, June 23, 2010

Di Antara Dua Pilihan


Jika seseorang ditanya: mau masuk surga atau neraka; mau pahala atau siksa? Tentu semuanya mau masuk surga dan meraih pahala. Mungkin hanya orang bodoh yang ingin masuk neraka dan mendapatkan siksa.

Namun, sadarkah kita, keinginan masuk surga dan meraih pahala sering hanya dusta belaka? Bukankah sering keinginan itu hanya ada di lisan kita, tidak benar-benar berasal dari lubuk hati kita dan termanifestasikan dalam amal-amal kita? Buktinya, tak sedikit orang justru melakukan amal-amal yang menjauhkan diri mereka dari kemungkinan masuk surga dan meraih pahala. Mereka malah makin mendekatkan dirinya ke neraka dan 'memilih' siksa. Di mulut mereka sangat ingin masuk surga dan enggan masuk neraka. Namun kenyataannya, mereka enggan menunaikan shalat, tak mau melaksanakan kewajiban menuntut ilmu, tidak berbakti kepada orang tua, malas berdakwah, cuek terhadap kemungkaran, dll. Semua itu pasti akan menjaukan diri mereka dari surga dan malah bisa menjerumuskan mereka ke dalam neraka. Di lisan, mereka ingin pahala dan tak mau disiksa. Namun kenyataannya, mereka suka berbohong, berakhlak buruk, berlaku sombong dan merendahkan orang lain, memamerkan aurat, berzina, korupsi, memakan riba, mendzalimi orang lain, dll. Semua itu pasti mengundang siksa dan menjauhkan mereka dari pahala.

Maka dari itu, tentu benar sabda Baginda Nabi SAW, sebagaimana dituturkan Abu Hurairah ra., "Seluruh umatku akan masuk surga, kecuali yang enggan." Para Sahabat heran, bagaimana mungkin ada orang yang enggan masuk surga? Tentu tidak masuk akal! Karena itu, mereka kemudian bertanya, "Ya Rasulullah, siapakah yang enggan masuk surga?" Baginda menjawab, "Mereka yang menaatiku pasti bakal masuk surga. Sebaliknya, mereka yang tidak mau mengikutiku, itulah yang enggan masuk surga." (HR Bukhari dan Ahmad).

Pertanyaannya: Lebih banyak mana, yang mengikuti Rasulullah SAW atau yang menyimpang bahkan meninggalkan jalan beliau? Tentu lebih banyak yang terakhir. Yakni,sadar atau tidak, kebanyakan manusia ternyata 'memilih' neraka ketimbang surga.

*****

Jika seseorang ditanya: pilih mana, melakukan amar makruf nahi mungkar atau mendapatkan azab Allah SWT? Tentu semua orang akan memilih yang pertama, tak akan ada yang memilih yang kedua. Mungkin hanya orang yang kurang akal alias tak waras yang memilih yang kedua dan enggan memilih yang pertama. Namun, lagi-lagi, sadarkah kita, pilihan itu pun sering bohong belaka? Bukankah sering pilihan itu pun hanya ada di bibir kita, tidak benar-benar berasal dari kalbu kita, juga tidak benar-benar mewujud dalam amal-amal kita? Buktinya, banyak di antara kita yang enggan melakukan amar makruf nahi mungkar; bahkan tak sedikit yang malah menjadi pelaku kemungkaran itu sendiri dan tidak banyak melakukan kemakrufan. Jika itu yang dilakukan, sadar atau tidak, mereka sesungguhnya sudah menjatuhkan pilihan pada yang kedua: azab! Sebab, Baginda Rasulullah SAW sebagaimana dituturkan Hudzaifah bin al-Yaman, tegas menyatakan, "Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian melakukan amar makruf nahi mungkar atau (memilih agar) Allah SWT menimpakan azab atas kalian, lalu kalian berdoa kepada-Nya, sementara Dia tidak mengabulkan doa kalian." (HR Bukhari dan Ahmad).

Secara tersirat, pilihan untuk memilih antara amar makruf nahi mungkar dan azab Allah SWT juga disampaikan oleh Allah dalam hadis qudsi-Nya, saat Baginda Rasulullah SAW berkhutbah, "Hai manusia, sesungguhnya Allah SWT telah berfirman: Suruhlah manusia berbuat baik dan cegahlah mereka dari berbuat mungkar sebelum datang masanya kepada kalian ketika kalian berdoa kepada-Ku, tetapi Aku tidak mengabulkan doa kalian; kalian meminta kepada-Ku, tetapi Aku tidak memberi kalian; dan kalian memohon pertolongan kepada-Ku, tetapi aku tidak menolong kalian." (HR Ibn Majah dan Ibn Hibban, dalam kitab At-Targhîb).

Dalam kitab tafsir Durr al-Mantsur, Imam as-Suyuthi menukil sebuah hadits senada dari penuturan Hudzaifah ra., bahwa Nabi SAW juga bersabda seraya bersumpah, "Tetaplah kalian menyuruh manusia berbuat baik dan mencegah mereka dari berbuat mungkar. Jika tidak, Allah pasti akan menurunkan azab yang pedih kepada kalian dan doa kalian tidak akan Dia kabulkan." (HR at-Tirmidzi).

Banyak hadits yang serupa, yang intinya 'memaksa' kita untuk memilih: amar makruf nahi mungkar atau azab Allah SWT. Dalam hal ini, tidak ada pilihan ketiga, 'jalan tengah', ataupun sikap 'netral' alias tidak memilih.

Pertanyaannya: manakah saat ini yang lebih banyak dipilih manusia, amar makruf nahi mungkar ataukah azab Allah SWT?
Kenyataannya, diakui atau tidak, kebanyakan manusia meninggalkan amar makruf nahi mungkar, bahkan menjadi pelaku kemungkaran itu sendiri dan tidak banyak berbuat kemakrufan. Artinya, kebanyakan mereka ternyata 'memilih' azab!
Na'ûdzu billâh min dzâlik!.

Somalia, Negara Paling Gagal se-Dunia


Somalia berada pada peringkat pertama dari daftar negara gagal yang disebut, berdasarkan berbagai faktor termasuk ekonominya, catatan hak asasi manusia dan keamanan, menurut sebuah survei baru.

The Fund for Peace and Foreign Policy mengeluarkan "Indeks Negara Gagal 2010", pada hari Senin (22/6), merangking 177 negara untuk menentukan negara yang paling beresiko mengalami kegagalan.

Laporan tahunan ini menggunakan 12 matriks termasuk ancaman keamanan, ledakan ekonomi, pelanggaran hak asasi manusia dan arus pengungsi.

Sejak indeks tersebut diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 2005, sepuluh peringkat teratas hanya bergulir di antara 15 negara, dan Foreign Policy mengatakan tampaknya bahwa kegagalan negara "adalah kondisi yang kronis".

Afrika menduduki tujuh dari 10 tempat teratas, dan setengahnya dari 60 negara paling lemah.

Somalia, adalah negara yang menduduki posisi terburuk selama tiga tahun berturut-turut, tidak memiliki pemerintah yang efektif sejak tahun 1991.

Hal ini diakibatkan oleh pertempuran berdarah antara kelompok-kelompok anti-pemerintah dan tentara di sebagian besar negara dan bajak laut yang beroperasi di lepas pantai.

Adalah Zimbabwe, yang bergerak turun dua peringkat dari tahun lalu, ke nomor empat, setelah perjanjian pembagian kekuasaan telah dicapai antara partai dari Robert Mugabe (presiden) dan Morgan Tsvangirai, pemimpin oposisi yang kemudian jadi perdana menteri.

Beberapa peningkatan stabilitas

Asia menduduki 30 persen dari 60 negara terlemah dan Timur Tengah memiliki hanya sekitar 10 persen.

Afghanistan dan Irak, yang keduanya diduduki puluhan ribu pasukan pimpinan Amerika, masing-masing menduduki peringkat enam dan tujuh.

Sementara itu, Yaman menunjukkan peningkatan ketidakstabilan pada tahun terakhir sementara Sri Lanka menduduki peringkat yang lebih baik tahun ini.

Cynthia Pegrigh, direktur Kebijakan Sumberdaya Konsiliasi di London, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa indeks ini memberikan analisis yang sangat informatif.

"Namun, dengan peringkat semacam ini, masalahnya adalah bahwa hal itu menarik perhatian 10 besar negara gagal, seperti yang disebut," katanya.

"Jika Anda mengambil contoh Yaman, selama puluhan tahun, belum pernah berada di peringkat 10 besar di daftar ini dan perhatian media.

"Sekarang, karena acara tahun lalu, semua orang melihat situasi di Yaman," katanya, sambil merujuk pada pemboman yang gagal pada Natal di pesawat tujuan Detroit, di mana pelakunya diduga tampaknya memiliki hubungan dengan al-Qaeda di Yaman .

"Apa yang kita katakan adalah bahwa Anda harus melihat kompleksitas dari semua negara dalam jangka panjang, tidak hanya ketika krisis muncul."

Tiga negara Nordik - Norwegia, Finlandia dan Swedia - dimasukkan sebagai negara yang paling stabil.

INDEKS URUTAN NEGARA GAGAL
Dari yang kurang hingga yang paling stabil:

1. Somalia
2. 2. Chad
3. 3. Sudan
4. Zimbabwe
5. Rep. Demokrasi Kongo

173. Irlandia
174. Switzerland Swiss
175. Swedia
176. Finlandia
177. Norwegia





(aljazeera.net, 21/6/2010)

Friday, June 18, 2010

Soccer Industry


Penggila sepakbola sudah mulai dimanjakan dengan hajatan akbar di Afrika Selatan. Ya, World Cup 2010! Pesta pembukaannya sudah dilakukan di Johannesburg pada 11 Juni 2010 lalu. Gelaran ini akan berlangsung sebulan penuh. Mulai 11 Juni hingga 11 Juli 2010. Afrika Selatan menjadi tuan rumah ajang pesta bola empat tahunan kelas dunia tahun ini. Sepuluh stadion megah di sembilan kota siap menampung ribuan penonton dan menjadi saksi sejarah helatan akbar sepakbola sejagat. Soccer City Stadium, salah satu stadion yang berkapasitas 94.700 tempat duduk akan menjadi stadion yang menggelar laga perdana dan laga final.

Bro en Sis, membangun sepuluh stadion untuk menggelar ajang sekelas piala dunia tentu nggak mudah. Butuh waktu, perlu dana banyak dan mempertaruhkan kepercayaan dunia. Maka, pemerintah Afrika Selatan pasti sudah menghitung dengan cermat sebelum nekat menjadi tuan rumah. Faktor duit yang bakalan dikeruk dari ajang itu sekaligus ketenaran nama negara bisa menjadi pemicu untuk menggelar event tersebut. FIFA sendiri, sebagai badan resmi yang mengatur turnamen ini, sudah menghitung laba. Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke, menyebutkan bahwa keuntungan FIFA yang bakal didapatkan di Piala Dunia nanti mencapai 1,65 miliar pounsterling atau sekitar Rp 22 triliun. Keuntungan tersebut berasal dari pendapatan dari sponsor, hak tayang, dan sumber lainnya (dapunta.com, 4 Juni 2010)

Itu baru FIFA lho yang menangguk untung. Di era industri sepakbola ini, bagi mereka yang ngurusin event sebesar piala dunia pasti kecipratan ‘rejekinya’. Kalo FIFA dapetin untung segede gitu, maka tuan rumah pun pasti dapat untung. Kerjasama lah. Ini kan bisnis, bos. Sebagai tuan rumah, pemerintah Afsel memiliki pos-pos yang sudah pasti jadi tambang duit adalah dari tiket penonton, sponsor, merchandise resmi, jatah prosentase dari hak siar. Pemilik hotel dan pengusaha café atau sejenisnya juga ketiban rejeki nomplok. Gimana nggak, ratusan ribu atau bahkan jutaan orang yang bakalan tumplek blek datang ke Afsel pasti butuh tempat tinggal, butuh makan, butuh minum dan keperluan hajat hidup lainnya. Sudah pasti putaran duit dari industri sepakbola itu bakalan berpusat di sana. Wrrr.. siapa yang nggak ngiler kalo urusan duit?

Sepakbola dan industri olahraga

Tak seperti olahraga lainnya, sepakbola adalah olahraga yang bisa disulap jadi industri. Maklum, olahraga ini memiliki penggemar fanatik dan jumlahnya miliaran di seluruh dunia. Itu artinya, jika ngomongin soal bisnis, maka tentu saja jumlah penggila sepakbola adalah potensi bisnis yang sangat besar. Tak heran jika event akbar seperti piala dunia adalah saatnya panen duit bagi semua pihak yang terlibat dalam ajang tersebut. Tukang cetak termasuk yang kecipratan duit segar lho. Bayangin aja, tiket kan perlu dicetak tuh. Nah, so pasti orderan kenceng banget kalo kudu cetak tiket resmi piala dunia. Meski tiket yang dicetak hanya sekitar 3,5 juta lembar, tapi kalo per lembarnya dapat laba bersih sepuluh ribu rupiah saja, yang dapet tender tersebut bisa kebagian 35 miliar rupiah. Sampe bulan Maret 2010 saja, tiket resmi yang sudah terjual adalah 2,1 juta dari total 3,5 juta tiket yang dicetak. Mau tahu berapa harga tiket termurah dan termahal? Pada laga pertama antara Afsel lawan Meksiko, tiketnya Rp 1,8 juta. Untuk pertandingan lainnya, termurah adalah Rp 740 ribu. Dan, untuk nonton laga final piala dunia pada 11 Juli 2010, tiketnya Rp 8,3 juta. Terus, kalikan dengan ribuan penonton yang bakal memenuhi stadion. Kamu udah bisa ngitung sendiri deh. Benar-benar bisnis yang menggiurkan! BTW, berarti orang yang bisa nonton langsung ke Afsel (selain yang dapat jatah nonton gratis karena menang undian) pastinya berkocek tebal dong ya. Indonesia sendiri dikasih jatah 1500 tiket.

Selain gelaran piala dunia yang pastinya bertabur duit, klub-klub sepakbola di liga-liga Eropa doyan menghambur-hamburkan duitnya untuk menggaji pemain topnya. Bagi kamu yang ngikutin info sepakbola dunia, pasti pernah tahu nilai transfer termahal yang saat ini dipegang oleh Cristiano Ronaldo. Yup, nilai transfer yang nyaris mimpi untuk bisa mempercayainya. Kepindahannya dari Manchester United ke tim berjuluk Los Galacticos, Real Madrid dihargai Rp 1,3 triliun. Ini lebih mahal dari biaya operasi Dono di film yang diproduksi tahun 80-an: “Manusia 6 juta Dolar” (hehehe.. nyambung nggak sih?)

Selain nilai transfer termahal, ternyata industri sepakbola royal menggelontorkan duitnya untuk menggaji pemain top mereka. Saat ini, rekor gaji tertinggi dipegang Lionel Messi. Pemuda asal Argentina yang menunjukkan permainan atraktifnya ini dibandrol 33 juta euro atau sekitar Rp 406 miliar per tahun oleh manajemen Barcelona (mengungguli David Beckham, 30,4 juta euro dan Cristiano Ronaldo, yang digaji 30 juta euro). Artinya, Messi digaji Rp 33,8 miliar per bulan atau sama dengan Rp 8,5 miliar per pekan. Waduh, itu duit semua. Bukan daun!

Bagaimana para pemain di liga Indonesia? Hmm.. memang jauh banget sih nilainya. Rekor gaji tertinggi pemain ISL (Indonesia Super League) dipegang Bambang Pamungkas (Persija), Rp 1,37 miliar per tahun. Disusul Abanda Herman (Persija) Rp 1,315 miliar dan di urutan ketiga C. Gonzales (Persib) Rp 1,3 miliar. Wedeh, gaji ilmuwan dan para guru kalah tuh kayaknya (hehehe).

Kapitalisme dalam sepakbola

Sobat muda muslim, yang paling mencolok dalam sistem ekonomi kapitalisme adalah modal. Duit dan selalu duit yang jadi ukuran. Maka tak heran jika dalam industri sepakbola pun hukum itu berlaku. Menang dan selalu menang yang ditargetkan dalam setiap pertandingan. Kalo kalah sekali aja berarti bencana bagi pelatih dan pemain. Pasti kena semprot manajemen klub. Sebab, jika selalu menang, pendapatan juga meningkat. Jika juara, bukan saja pretasi yang didapat, tapi juga duit. Dan, itu jumlahnya pasti berlipat.

Bagi para pemain di liga-liga Eropa, mereka harus selalu siap bertanding. Kalo klub besar dan berprestasi maka pertandingan bukan hanya sekali sepekan. Bisa jadi maksimal 3 kali dalam sepekan di semua kompetisi yang diikuti. Waktu habis hanya dengan sepakbola. Mungkin itu pula yang akhirnya para pemain topnya dihargai miliaran rupiah per pekan. Meski demikian, gaji tinggi tak membuat mereka menikmati sepenuhnya profesi tersebut. Setidaknya Nemanja Vidic, bek Manchester United asal Serbia ini pernah bilang, “Bermain sepakbola di Inggris sangat menguras waktu, kita harus selalu bermain, dan harus selalu dalam kondisi prima. Kita tidak bisa menikmati setiap waktu kita, karena semuanya habis oleh sepakbola.”

Nah, karena ukurannya adalah uang bin duit, maka industri sepakbola ini dimanfaatkan juga oleh para penjudi. Lho kok bisa? Taruhan, Bro! Ya, pasar taruhan di setiap pertandingan liga-liga Eropa termasuk di Indonesia selalu ramai. Bahkan ada judi online segala. Para bandar judi ini ada juga yang berani masang logo usahanya di kaos klub. Itu pula yang sempat membuat Frederick Kanoute, pemain Sevilla yang kebetulan muslim, menolak mengenakan kaos yang disponsori perusahaan judi online. Bayangin aja sekarang saat digelar hajatan sepakbola sedunia, pasti pasar taruhan bakalan lebih ramai dari biasanya. Waktu Piala Dunia 2006 di Jerman saja, menurut Titan Sports Weekly, Cina menghabiskan sampai 500 milyar yuan (73 miliar dolar AS) untuk judi “online” selama Piala Dunia tahun 2006. Jumlah tersebut sebanding dengan dua persen dari PDB Cina. Waduh!

Inilah kapitalisme, Bro. Segalanya memang hanya diukur dengan duit dan asas manfaat yang ujungnya juga duit. Meski di beberapa negara judi diangap ilegal, tapi jika duit yang bicara, siapa yang nggak tergiur? Seperti di Korea Selatan misalnya, ada institusi khusus yang memegang ijin dari pemerintah untuk menyelenggarakan taruhan di segala turnamen olahraga, termasuk piala dunia, dengan syarat harus memberikan 25 % pendapatannya kepada pemerintah. Ya, duit lagi, duit lagi.

Namun bersamaan dengan itu, kemiskinan tetap menjadi problem tersendiri di tengah gemerlapnya industri sepakbola. Pada gelaran Piala Dunia saja, meski Afsel terus berbenah dengan membangun stadion-stadion megah tapi kemiskinan tetap ada di Capetown. Menurut Harian Belanda, Trouw, betapa kemewahan akan sangat kontras dengan kemiskinan Capetown. Di kota ini 26.2% penduduk berpenghasilan tidak lebih dari 1.25 dolar–atau sekitar Rp 12.000– per hari. “Dengan stadion-stadion baru, hidup kami tidak akan jadi lebih baik. Afrika Selatan tidak akan jadi lebih maju,” kata Simon Nomolkma, penduduk Capetown. Sayang, lanjut Trouw, pendapatnya tidak akan terdengar sampai ke gelanggang-gelanggang besar yang baru dibangun. Tidak juga sampai ke pembuat kebijakan yang seolah tak melihat kenyataan di balik pagar stadion.

Gedenya gaji para pemain sepakbola di Eropa pun sering mendapat kritikan. Ketimpangan itu sangat nyata terlihat. Di Inggris saja, para pekerja rumah sakit (perawat) pernah protes karena gaji mereka setahun masih kalah jauh dengan gaji para pemain sepakbola liga Inggris dalam sepekan. Brasil, negara pemegang rekor dengan 5 kali juara dunia, negerinya tetap dibelit kemiskinan. Karena yang makmur hanyalah para pemain bintangnya saja yang merumput di liga-liga Eropa. Tak heran pula, jika para orang tua di negara-negara Afrika lebih memilih anaknya jadi pemain sepakbola di liga-liga Eropa demi meraih mimpi memperbaiki kondisi ekonomi keluarga.

Oke deh, sampe sini dulu ya, insya Allah pekan depan kita lengkapi dengan pandangan Islam terhadap permasalahan ini. Stay tune terus di buletin gaulislam. So, jagain terus waktu terbit buletin ini. Kalo nggak dapet edisi cetak, ada kok edisi internetnya. Jangan sampe nggak baca ya!
(Bersambung...)

By Oleh Solihin

Tuesday, June 15, 2010

Nasihat Rasulullah Jelang Ramadhan


NASIHAT RASULULLAH MENYAMBUT BULAN RAMADHAN
(diriwayatkan oleh Imam Ali bin Abi Thalib r.a.)

Wahai manusia!
Sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah yang membawa berkah, rahmat, dan maghfirah.
Bulan yang paling mulia di sisi Allah.
Hari-harinya
adalah hari-hari yang paling utama,
malam-malam di bulan Ramadhan
adalah malam-malam yang paling utama,
jam demi jamnya adalah jam yang paling utama.

Inilah bulan yang ketika engkau diundang menjadi tamu Allah
dan dimuliakan oleh-Nya.

Pada bulan ini napasmu menjadi tasbih, tidurmu menjadi ibadah, amal-amalmu diterima,
dan
doa-doa diijabah.

Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk menjalani shaum dan membaca kitab-Nya

Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fakir dan miskin.

Muliakanlah orang-orang tuamu, sayangilah yang muda, sambunglah tali persudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya, dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarkannya.

Kasihanilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertobatlah kepada Allah dari dosa-dosamu

“Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hambanya dengan penuh kasih;Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya, dan mengabulkan mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.”


Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.

Ketahuilah! Allah Ta'ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri dihadapan Rabb Al-'Alamin.

Wahai manusia! Barangsiapa diantaramu memberi makanan berbuka kepada orang-orang Mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka disisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan ia diberi ampunan atas dosa-dosanya yang lalu.

Sahabat-sahabat bertanya: " Ya Rasulullah!Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.“ Rasulullah meneruskan: Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.

Wahai manusia! Siapa yang membaguskan ahlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirath/jalan pada hari ketika kaki-kaki tergelincir.

Barang siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari Kiamat. Barang siapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa menyambungkan tali persudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardhu baginya adalah ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardhu dibulan yang lain.

Barang siapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa pada bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Qur'an pada bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia! sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu.

Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.

Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib k.w. berkata,:Aku berdiri dan berkata, "Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama dibulan ini?”
Jawab Nabi:Ya abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah".

Di kutip dari:"Puasa Bersama Rasulullah", karangan Ibnu Muhammad, Pustaka Al Bayan Mizan.

Monday, June 14, 2010

Jelang Ramadhan...


Bulan rajab sudah tiba
Bulan sya'ban akan kita sambut
dan akan berakhir
berganti dengan bulan ramadan

Khusus dalam ketiga bulan itu
Rasulullah berdoa :
" Allahumma baariklanaa fii rajab wa sya'ban wa ballighnaa ramadhaan wa hashshil maqaashidanaa"
(yaa Allah,berkahilah kami di bulan rajab dan sya'ban serta sampaikanlah diri kami pada bulan ramadhan dan tunaikanlah keinginan-keinginan kami)
--HR Ahmad


yaa Allah,
tak terasa tahun ini ramadhan kian dekat
Namun hamba harap cemas
akankah hamba temui ramadan tahun ini
sebagaimana hamba temui ramadhan tahun-tahun sebelumnya?
Hamba :
~berdoa sebagaimana Rasulullah SAW berdoa dalam menyambut kedatangannya---smoga Engkau mengabulkannya
~menyiapkan ruh dan fisik serta menyempurnakan amalan-amalan wajib dan memperbanyak amalan-amalan sunnah sejak dini sebagai warming up sambut ramadan
~berharap warming up sambut ramadan itu akan selalu istiqamah hamba lakukan di dalam dan di luar bulan ramadhan
~smoga persiapanku jelang dan tibanya ramadan tahun ini, jika Engkau panjangkan usiaku, bisa optimal dan kualitas ramadhan tahun ini lebih baik dari pada tahun lalu
~smoga dengan persiapan ini Engkau mudahkan hamba dalam menunaikan/mewujudkan keinginan-keinginan hamba di bulan yang suci nan agung ini...

Monday, June 7, 2010

Kastanisasi Pendidikan


Kasihan anak-anak Indonesia sekarang. Memang bukan masa yang teramat indah bila dibandingkan dengan setelah mengetahui bagaimana kekhilafahan menjamin pendidikan rakyatnya, tetapi setidaknya masa SMP saya tidak semenyedihkan anak-anak sekarang. Setiap murid masih bisa duduk di bangku yang seragam, mengecap fasilitas laboratorium bersama, berjalan-jalan untuk studi sekolah di tempat yang sama. Ternyata ini tidak bisa dirasakan semua murid sekarang.

Meski banyak dibantah para penyelenggara pendidikan dan negara, tetapi fakta kastanisasi pendidikan semakin terasa. Harian Kompas (Kamis, 3 Juni 2010) memberitakan kondisi sekolah internasional dengan sekolah regular yang amat mencolok.

Di SMP 19 Jakarta, misalnya, kursi yang digunakan siswa kelas reguler hanyalah kursi kayu yang keras. Sementara siswa internasional duduk nyaman di kursi plastik dengan rangka stainless steel dan meja terpisah. Saya pernah mendengar pembedaan (bukan perbedaan, untuk menekankan kesengajaan membedakan) juga pada ruangan berpenyejuk udara dengan yang cukup berjendela di tengah udara Jakarta yang panas. Tidak hanya itu, siswa kelas internasional juga memiliki ruang khusus yang digunakan sebagai klinik, berikut dokter umum dan dokter spesialis gigi, yang siap sedia memeriksa setiap senin hingga kamis. Soal kunjungan kegiatan juga belum tentu dinikmati siswa sekolah reguler, karena mereka harus membayar kalau mau ikut kegiatan. Belum lagi guru-guru siswa kelas internasional adalah tenaga ahli atau guru outsourcing, yang konon ahli mengajar dengan dua bahasa, tentunya Inggris dan Indonesia.

Soal biaya, nah di sanalah masalahnya. Biaya masuk di sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional) atau SBI (Sekolah berstandar Internasional) ini memang tarifnya juga internasional. Biaya masuknya Rp 8 juta- Rp 10 juta, sementara biaya bulanan Rp 450.000 hingga Rp 850.000.

Di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang sangat sulit seperti sekarang ini, tentu sekolah-sekolah ini hanyalah memunculkan kalangan elit saja. Wajar kalau banyak pengamat pendidikan menyebut, perilaku pemerintah Indonesia sekarang seperti pemerintah Kolonial Belanda. Masyarakat terpilah menjadi ningrat dan kebanyakan, kaya dan miskin. Yang kaya diperlakukan baik, yang miskin diabaikan. Lama-kelamaan yang miskin akan tersingkir juga.

Kini sejumlah sekolah mulai menghapuskan kelas reguler. Kenyataannya RSBI dan SBI memang menguntungkan para penyelenggara pendidikan yang mencintai uang.

Bicara soal berita Kompas, saya mengenang keindahan belajar di sebuah SMP yang disebut dalam berita tadi. Letaknya di jalan Bumi, bilangan Kebayoran Baru, Jakarta.

Semua sudut bisa dirasakan. Tidak ada perasaan terbedakan. Kami mengagumi mereka-mereka yang berprestasi. Teman-teman kami, banyak yang tinggal di pelosok-pelosok kumuh Jakarta. Para juara kelas putra seorang tambal ban dan putra pejabat eselon satu duduk bersama.

Tak ada beda kawasan perumahan pondok indah, permata hijau, dan wilayah kumuh belakang gedung-gedung bertingkat. Semua murid bisa saling menyapa, duduk bersama dan menikmati keindahan bersekolah. Para guru menikmati mengajar dan selalu memacu para siswa untuk berprestasi.

Kini semua sudah tidak dirasakan lagi. Pemerintah telah membangun kastanisasi di antara kami. Saya tidak bisa membayangkan sosok yang menyebabkan kesalahan-kesalahan ini terjadi. Apakah dia sedang merenungi kesalahan kebijakannya? Atau tertawa puas melihat pendidikan Indonesia di ambang kehancuran!
(Lathifah Musa)

Saturday, June 5, 2010

PeSan SingKat ...






السلام عليكم ورحمة الله وبركاته




Teman-teman,

Kebiadaban Israel tidak bisa dilepaskan dari sikap kita, umat Islam, yang gemar mengabaikan firman Allah dalam al Qur'an.
Salah satu contoh :
Ketika Allah berfirman bahwa kita akan mendapati musuhNya yang paling keras permusuhannya adalah yahudi termasuk bani israel (sehingga jangan heran jika kita mendapati tabi'at asli bani israel benar adanya seperti yang dinarasikan oleh Allah dalam al Qur'an) ; sebagian umat Islam justru bersikap lunak dan lemah lembut kepada mereka. Wajar jika Israel semakin santai membantai umat Muhammad SAW.

Tragisnya, di tengan hujatan dunia pada Israel yang itu saja tak cukup, dan upaya pemutusan hubungan diplomatik sebagian negeri (yang notabene sebagian dari mereka bukan negeri Islam) dengan Israel, ada upaya yang dilakukan beberapa pihak didalam negeri agar Indonesia dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia ini menjalin hubungan intim dengan Israel, negara zionist laknatullah alayh yang telah membantai dan menumpahkan darah suci saudara-saudara seiman kita di Palestina selama puluhan tahun dan yang berusaha melenyapkan masjidil Aqsa, kiblat pertama umat Islam....
( lihat http://www.petitiononline.com/IsraelRi/petition.html , http://www.facebook.com/pages/Jakarta-Jerusalem/Muslim-Indonesia-Dukung-Pembukaan-Hubungan-Diplomatik-Dengan-Israel/322650675796 selain masukan-masukan pihak-pihak pro Israel dalam acara debat pro dan kontra di media tentang perlu tidaknya menjalin hubungan diplomatik dengan Israel di negeri ini)

Alhasil, jika upaya keji beberapa pihak tersebut di 'GOL' kan pemerintah suatu saat, kita akan semakin melukai dan menodai perjuangan suci saudara-saudara kita di Palestina..dan menyia-nyiakan simpati dan empati kita untuk mereka. Dan yang terburuk, akan menambah kemurkaan Allah pada kita dan membuka peluang bagi terbukanya azhabNya pada kita

Yaa Allah, sadarkanlah mereka hamba-hambaMu yang gemar berbuat zhalim padaMu, pada orang lain, dan diri mereka sendiri...Jika tidak, niscaya Engkau akan mengazhab mereka

from JahiLiyah to IsLam...




I have much hard if not busy times these days
that i have to find a day or night
just to write what I'm thinking and feeling
through something kind of DiaRy

I'm often thinking and feeling...

When I'm about to sleep
I'm bothered
with lotsa stuffs around
disturbing my life

I've seen much crime
I've seen much sins
I've seen much sadness
I've seen much injustice

I'm thinking
I can get over it for a while
while I sleep

When I wake up from sleep
I'm bothered still
with the same lotsa stuffs
disturbing my life

I've seen ...
~ people cry for and suffer from injustice
they're hurt
when they starve to death
when they drop out from schools
when they have to kill their own children even themselves
owing to poverty and no money

when they have to see themselves homeless
owing to be sent away from homes for no reason
but one i.e.capitalistic interests

when they commit sins
such as adultery (free sex), drugs, and abortion

when they feel secured,happy and fine in their troubles around
while in the eyz of Allah and His deen (Islam), they're in huge troubles
and these troubles around are an eYeSoRe
that is something unpleasant to look at

when they think of people who're aware of this eyesore
and give them option to implement ISLAM whole heartedly
in all aspects of life
as strangers needed to be hunted like terrorists at every hand
when they think of people who're against Allah's laws/ shari'a
and strive to get their fellows to sink deeper into much sins
through the KUFR life style,and way of life
as common people needed to be well-understood

~ people die for help ..being massacred by the evils of humanity
~ people do nothing while the world needs for urgent help
to get it out from the whole crises

I was a bad selfish one
the one merely busy with her own personal stuffs
Having learned Islam by doing it insha Allah,
Islam leads me to have my Voice of Islam (VOI)

that is :

my Lord is Allah.He is my armour and best friend
my prophet SAW is Muhammad PBUH.he is my hero
my Qur'an is my guidance
my deen is my weapon
the world as well as mine is my aquarium
muslims are my brothers and sisters
the ummah is my body~when one of whom is hurt,it'll hurt me too
the enemies of Allah and of muslims are my enemies
the caliphate is my state
a caliph is my imam
shariah is my laws
my life is nothing but a soul waiting for akhiraat
my scarf is my respect
my hijab is my dress
my musala is my comfort
my family is my love and support

Post Script...

for those who knew me in the past
they may think of me as a different one they knew
whether they like it or not
Now that I commit to my new different life
I have to take any consequences
No matter what people say about the option
taken by people of my ilk...
I do not care of what they think and say
as long as Allah cares about me
What i feel and think now
comes very deep in the heart
and I think what happens to this ummah is kind of an EyEsoRe..
something unpleasant to look at
but we have to care and think about it and the solution
This eyesore needs for Change
i.e.from Jahiliyah into Islam
from SEPILIS i.e.secularism,pluralism,liberalism into ISLAM only
Noone's faultless
I always learn Islam by doing it to be a good,better and the best of me anyway


(To Be continued...)

Thursday, June 3, 2010

Doa Qunut Nazilah untuk Relawan Kemanusiaan ke Gaza




Assalamualaikum Wr Wb,


kaum muslimin rahimakumullah,
Mohon di doakan kepada saudara2 kita yang sedang di perangi ketika melakukan misi kemanusiaan ke Gaza. berikut kami kirimkan doa qunut nazilah..
Semoga bermanfaat. Syukron
Wassalamualaikum Wr Wb


اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَاَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَاَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ

Ya Allah, ampunilah kami dan kaum mukminin dan mukmininat muslimin dan muslimat; dan tautkanlah hati-hati mereka dan perbaikilah hubungan mereka; dan tolonglah mereka atas musuh-Mu dan musuh mereka

اَللَّهُمَّ الْعَنْ كَفَرَةَ اَهْلِ الْكِتَابِ الَّذِيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ وَيُكَذِّبُوْنَ رُسُلَكَ وَيُقَاتِلُوْنَ اَوْلِيَائَكَ

Ya Allah, kutuklah kaum kuffar dari kalangan ahli kitab yang menghalang-halangi jalan-Mu dan mendustakan Rasul-Mu dan memerangi para wali-Mu

اَللَّهُمَّ اَنْجِ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ أَفْغَانِسْتَانَ وَ فِي الْعِرَاقِ وَفِيْ فَلَسْطِيْنِ وَ سَائِرِ بِِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ

Ya Allah, selamatkanlah kaum muslimin di Afghanistan, Irak, dan Palestina serta seluruh negeri kaum muslimin

اَللَّهُمَّ انْصُرِِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي أفغانستان و في العراق وفي فلسطين و في كُلِّ مَكَانٍ

Ya Allah, tolonglah para mujahidin yang berjihad di Afghanistan, Irak, Palestina, dan di mana saja berada

اَللَّهُمَّ قَاَتِلْ جُيُوْشَ أَمْرِيْكَا وَ حُلَفَائِهِمْ وَاشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَيْهِمْ وَاجْعَلْهُمْ مُنْهَزِمِيْنَ

Ya Allah, perangilah tentara Amerika dan para sekutunya; keraskanlah injakan-Mu kepada mereka; dan jadikanlah mereka kalah

اَللَّهُمَّ شَتِّتْ شَمْلَهُمْ وَفَرِّقْ جَمْعَهُمْ وَاجْعَلْهُمْ عِبْرَةً لِلْمُعْتَبِرِيْنَ
وَ دَمِّرْ هُمْ بِعِزَّتِكَ يَاعَزِْيزُ يَاقَهَّارُ ياَجَبَّارُ يَامُنْتَقِمُ

Ya Allah, ceraiberaikanlah barisan mereka, dan pecahkanlah kesatuan mereka, dan jadikanlah kehancuran mereka sebagai pelajaran bagi siapa saja; dan hancurkanlah mereka dengan kekuatan-Mu, wahai Dzat yang Maha Kuat, Paling Berkuasa, Paling bisa berbuat sewenang-wenang dan Zat yang Maha Pembalas.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ


P.S copied from brother Syaiful Falah