' Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan HATI, agar kamu bersyukur ' (Qs an Naml : 78)
Itulah tujuan Allah memberikan pendengaran, penglihatan, dan hati kepada manusia. Yakni agar manusia bersyukur.
Dalam tema pembahasan note kali ini mengupas masalah HATI.
Pada faktanya, hati manusia tergolong dalam 3 kondisi :
1.Hati yang hidup dan sehat.
Yakni : hati orang-orang yang beriman (mu'min) kepada yang ghaib, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rizqi yang Allah anugerahkan kepada mereka, yang beriman kepada kitabullah (zabur, taurat, injil, al Qur'an), serta mereka yakin akan adanya kehidupan akhirat (Qs al Baqarah : 3-4).
Sebagai imbalan dari Allah bagi orang-orang beriman yang memiliki hati hidup dan sehat, mereka mendapatkan : petunjukNya dan keberuntungan (Qs al Baqarah : 5).
2. Hati yang mati.
Yakni : hati orang-orang kafir. Dan imbalan bagi kekafiran mereka adalah siksa yang pedih.
' Sesungguhnya orang-orang kafir, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat ' (Qs al Baqarah : 6-7).
3. Hati yang sakit.
Yakni : hati orang-orang munafik. Dan imbalan atas kemunafikan mereka adalah : kerugian, kesesatan dan tiadanya petunjuk serta mendapatkan siksa Allah.
' Di antara manusia ada yang mengatakan : 'Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian '. Padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya. Dan bagi mereka siksa pedih, disebabkan mereka berdusta. Dan bila dikatakan kepada mereka, 'janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab : sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan. ' Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. Apabila dikatakan kepada mereka, 'Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman', mereka menjawab, 'Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang bodoh itu telah beriman?'. Ingatlah, sesungguhnya mereka lah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu. Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang beriman, mereka mengatakan, 'Kami telah beriman.' Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka berkata, 'Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanya berolok-olok. Allah membalas olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka. Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk. Maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk ' (Qs al Baqarah : 8-16).
Faktanya, dari Qs al Baqarah : 3-16 di atas, tidak semua manusia bersyukur atas n�'mat Allah yang dianugerahkan kepada mereka, berupa ni'mat pendengaran, penglihatan, dan HATI. Karena sebagian manusia 'kafir' kepada Allah dan 'munafik', hendak menipu Allah dengan menipu dan mengaku kepada orang-orang beriman bahwa mereka beriman pada Allah. Tetapi mereka tertipu oleh kemunafikannya sendiri.
Semoga kita memiliki hati yang hidup dan sehat. Bukan hati yang sakit apalagi mati.
Wallahu a'lam..