Seperti biasa jika malam ahad datang,jalan Tambak Raga desikit ramai dengan cangkruk suroboyan.Ya ngomong ngalor-ngidul mengomentari apa saja yang layak dikomentari.Mulai dari antrian minyak tanah,naiknya BBM,mahalnya harga kedelai,poligami,poliandri,dekadensi moral,pejabat korup,de el el.Namanya saja cangkrukan.Ya sekenanya.
Tapi malam itu lain dari pada yang lain.Pembicaraan sedikit agak fokus.Yaitu membicarakan 'mantan kyai'.
'Mantan kyai itu jelek!',kata Bonjor,membuka pembicaraannya.Segera si Yhoyho menimpalinya,'Kalau mantan bajingan,bagaimana Njor?'
Bonjor menjawab,'lebih baik mantan bajingan daripada mantan kyai.lihat itu Anton Medan,mantan bajingan,yang sekarang jadi kyai.Tapi bagaimana mantan kyai yang sekarang dipenjara karena ikut main Gold Coin,Gold Qois,dan arisan pyo-pyo'an,atau oknum kyai yang suka menipu sana sini.'
Mbah Ri menyergah,'Wah,kamu jangan mendiskreditkan begitu Njor.Ya mau jadi mantan apa saja.Kita ini kan cuma penonton,wong cilik.Tak berpengaruh apa-apa.Taruhlah lidahmu sampai berbusa saat ini berdebat.Mereka takkan mendengarkan masukan kalian.Iya,kan?'.
'Tidak begitu,mbah Ri.Memang sudah saatnya kita harus berani meluruskan yang bengkok.Begini lho,mbok yhao,kyai itu ngurusi masalah umat sajalah.Mereka kan guru bangsa.Masak masih butuh jabatan,kekayaan dan kekuasaan.Menurut Bonjor yang saya tangkap mengarah ke sana pembicaraan ini.Dia muak dengan polah tingkah para kyai.Termasuk sebagian umat islam yang menambah keruwetan bangsa ini.Gitu kan,Njor?'.
Nimbrunglah Mo,seraya berkata,'Semua itu sudah menjadi takdir bangsa kita.Memang harus begini.Berapa lama Allah menghendaki jadi baik bangsa ini.Pun pula usaha apa yang mampu dilakukan manusia,jika Allah belum menghendaki menjadi baik.'
'Wah,kamu datang-datang malah ngaco,Mo!',timpal Bonjor.
'Kita semua ini sekali pun dalam saluran yang tidak resmi;saya yakin,Allah pasti melihat apa yang kita lakukan dan kita diskusikan saat ini.Bagaimana pun sebagai orang miskin,mustajab lho doa kita.Kita ini kaum teritndas.Bagaimana tidak?Harus ngantri minyak tanah.Rumah ngontrak.Pekerjaan tidak tetap.Pendapatan dibawah standar upah mimimum.Iya kan?'imbuh Bonjor.
'Sebenarnya yang membela kita ini harusnya para kyai-kyai itu.Nabi Muhammad SAW dan sahabatnya dulu kan begitu lho.Beliau sangat sabar mendampingi kaum miskin dan tertindas.Kok sekarang orang yang telah berani mangaku ulama pewaris nabi SAW malah mendampingi orang-orang kaya,orang-orang borjuis,selebritis.Malah akhir-akhir ini saya baca di baleho,ada oknum kyai mendampingi oknum pejabat.Karena pingin menjadi wakil gubernur.Tidak hanya itu,ada juga yang memasang nama dengan 'gus'.Tapi yang didampingi kok bukan orang miskin atau kaum tertindas.Bagaimana ini?',tanya Mbah Ri,seraya berusaha menyuguhkan bukti aktual di Surabaya.
'Iya..iya..kok begitu ya?'semua yang hadir di majelis cangkrukan itu menjadi terdiam.
Di tengah keheningan itulah datang Dzajul yang sejak awal telah memperhatikan pembicaraan bonjor cs.Dengan suara keras,Dzajul berkata,'itulah tanda bila hari kiamat semakin dekat.Dan kehancuran akan datang silih berganti.Percaya atau tidak,pokoknya saya percaya,ok!'.
Bersamaan diucapkannya kata 'OK' dari dzajul,halilintar di angkasa raya mengguntur dengan keras,disertai dengan turunnya hujan.Buyarlah sampai disitu diskusi yang tak berujung pangkal solusi tersebut.
Jika kita menggunakan teori gunung es,maka yang berada dibawah permukaan laut jauh lebih besar lagi.Betapa bahayanya,jika semua orang dinegeri ini berpendapat bahwa semua penyebab malapetaka dan musibah,karena terpilihnya si fulan dan si fulan.Maka,saat itu juga masyarakat tidak percaya lagi pada pemimpinnya.Disebabkan masyarakat terlalu lama dibohongi secara struktural dan sistemik oleh pemerintahan sekuler kapitalis negeri ini mulai dari pusat hingga daerah.
Minimal ini masukan buat para mubaligh,kyai,ustadz,khotib,dan da'i.Jangan sampai mereka menjadi mantan kyai ketika menjadi politikus.Dan jika mereka telah membulatkan tekad untuk berani menjadi kyai,harus benar-benar menjadi pewaris para nabi yang diinginkan Allah dan islam.Beragama dan berpolitiklah sbagaimana yang diajarkan oleh islam,baginda rasulullah dan para sahabat serta para khulafa salaf terdahulu.Tugas utama politikus muslim kapanpun adalah memikirkan dan mangatur urusan dan kepentingan hidup umat ini dengan aturan yang unik dan khas dari Allah i.e.islam sebagimana disyariatkan oleh Nya dalam Al Qur'an dan as sunnah.
Wahai para kyai,da'i,mubaligh,..untuk menjadi pejuang bangsa ini,kalian tidak harus masuk secara struktural.Sebab,para kyai biasa berjuang dimanapun,kapanpun,dan dalam kondisi bagaimana pun.Sepi ing pamrih,rame ing gawe(tidak ada keinginan melainkan memberikan umat perubahan yang berkah).Tebar keteladanan,berani berkurban atas nama kebenaran(Allah dan islam),dan selalu membela mereka yang masih serba kekurangan.Semoga Allah menolong dan memberi hidayah pada para kyai negeri ini.Marilah semakin berhati-hati dan waspada.