Friday, February 27, 2009

OnLy IsLaM NoT DeMoCrAcY

Hedonism,individualism,ignorance,corrupt politics
Crime ( free sex e.g pornography,prostitution,adultery,homosexuality,and drugs plus their bad impact e.g HIV AIDS,abortion;human trafficking,child abuse,murder,mutilation,rape,robbery,theft,...)
Youth bamboozled by their trivial bustles (hangs-out,clubbing,secular boyband-concert joints..)
....
All those above are junks
junks produced from what is called DEMOCRACY
DEMOCRACY is about FREEDOM
freedom of speech,belief,behaviour,and ownership
freedom of ruling with man-made (not Allah-made) laws
in the name of DEMOCRACY,man has FREEDOM to adopt those-above-junks
Allah and islam have no place but in the rituals (muslims' spiritual life e.g prayer,fasting,zakat,hajj) but not in the non rituals (i.e.muslims' political life)
....
Allah's words are indeed true:
"Do they then seek after a judgment of the days of ignorance?but who,for a people whose faith is assured,can give better judgment than Allah?"
(Qs al maaidah : 50)

"Mischief has appeared on land and sea because of the meed that the hands of men have earned,that Allah may give them a taste of some of their deeds,in order that they may turn back from evil"
(Qs ar ruum : 41)

"But whosoever turns away from my message,verily for him is a life narrowed down,and we shall raise him up blind on the day of judgment"
(Qs thaha : 124)

"If the people of the towns had but believed and feared Allah,We should indeed have opened out to them all kinds of blessing from heaven and earth.But they rejected the truth,and we brought them to book for their misdeeds"
(Qs al a'raaf : 96)
....


Now that DEMOCRACY bespeaks its own bankruptcy,
it is time for us to be back to ISLAM KAFFAH
neither with DEMOCRACY nor anything else
but with the coming back of the KHILAFAH who implements islamic shariah kaffah on earth

Wednesday, February 25, 2009

Judenstaatrein: DuNia TanPa NeGara YaHudi

Yahudi sedang mengalami kepanikan luar biasa. Dunia menukik menuju sikap anti-Semit tanpa dikomando, dan orang percaya inilah periode terburuk sepanjang sejarah kehidupan entitas Yahudi, dan paling fenomenal dari kebangkitan anti-Semit sejak tahun 1930--pararel dengan yang pernah terjadi setelah Perang Dunia II.

Pekan lalu, Parlemen Israel, setelah selesai menggelar hajatan nasional yang besar dalam memilih pemimpin mereka, segera berkumpul, duduk satu meja, mengurung diri membicarakan hal ini.

Gerakan anti-Yahudi ini menghebat dan berlangsung terus dan terus, hingga baik Israel sendiri, dan AS selaku tukang pelindung negara Zionis itu, sampai harus mengeluarkan pernyataan gegabah yang lantas ditertawakan banyak orang, "Siapapun yang mempunyai sikap anti-Semit di dunia internasional, akan mendapatkan sanki berat dan legal!", demikian Senator AS, Daniel Moynihan.

Namun, pernyataan Moynihan itu segera disambut dengan adem-ayem. Ini betul-betul dramatis dramatis. Di mana pernyataan Senator Patrick Moynihan, yang sangat pro-Israel, tidak mendapat sambutan publik.

Kita sekarang telah mendengar di sana-sini begitu banyak tokoh agama, terutama dari kalangan Kristen, dan katolik, yang disebut murtad oleh gereja. Di Vatikan dan Argentina belum lama ini, seperti Uskup Williamson, yang secara terbuka menolak holocaust, dan menyebutkan perisitwa itu hanyalah dilebih-lebihkan, sehingga uskup Williamson di usir dari Argentina.

Hasilnya? Parlemen Israel, mendorong lahirnya sebuah : "Deklarasi London" (bukti bahwa Inggris mempunyai andil dalam diaspora Yahudi, dan banyak disesali oleh rakyat Britania Raya sendiri) menyatakan bahwa "Kami merasa sangat terganggu dengan sikap anti-Semit ini."

Perbedaan anti-Semit lama dan baru sendiri tengah bergesekan demikian kuat. Per Ahlmark, mantan pemimpin Partai Liberal Swedia mengatakan, "Dulu, anti-Semit hanya menyerang Yahudi per-indivu saja.

Sekarang, anti-Semit berlaku secara kolektif, untuk semua orang Yahudi tanpa pandang bulu, dan lebih tegasnya lagi, ditujukan pada negara Israel. Dulu, kita mengenal istilah Judenrein, atau dunia tanpa orang Yahudi. Sekarang kita mengenal Judenstaatrein, dunia tanpa negara Yahudi."

Sedemikian mengerikannya gerakan anti-Semit di Barat, 125 anggota Parlemen dari berbagai negara yang menjadi sekutu Israel, sampai harus mengemis membuat proposal yang berisi tentang tuntutan mereka yang menolak anti Semit.

Namun toh, dunia terlanjur muak dan melihat Yahudi sebagai durjana keparat sepanjang masa. Gerakan anti-Semit bahkan telah berubah menjadi lebih besar menjadi tiga manifestasi sikap. Pertama, sanksi-negara. Beberapa negara sudah mulai menunjukan keberanian untuk menelikung Yahudi. Turki dan Iran adalah contoh yang begitu jelas. Kejadian beberapa waktu lalu, sepanjang jalan di Iran telah dipenuhi dengan coretan banner "Hapus Israel dari Peta!" dan mendengung-dengungkan Israel sebagai "Kanker ganas" serta melabeli orang Yahudi sebagai "Iblis Gentayangan."

Gerakan anti-Semit yang kedua tertuang dalam platform dan kebijakan yang berada dalam organisasi seperti Hamas, Jihad Islam, Hizbullah, dan Al-Qaida yang telah menetapkan kehancuran Israel.

Dan yang ketiga, merebaknya fatwa agama yang disampaikan di masjid dan media, bahwa Yahudi dan Yudaisme adalah musuh Islam, hingga patut dilawan dengan segala cara: ekonomi, media, dan juga senjata.

Dengan ketiga manifestasi itu, tak pelak dunia telah menyudutkan bangsa Yahudi pada posisi yang sesempit-sempitnya.

Sekarang, semua bangsa Yahudi tengah tiarap, menghina-dinakan mereka sendiri untuk memalsukan diri mereka menjadi apa dan siapa saja, seperti yang juga dilakukan oleh nenek moyang dahulu ketika mereka sedang terjepit.

Yang membuat anti-Semit sekarang ini begitu deras bagai air bah adalah para pelakunya adalah generasi baru, atau orang-orang baru yang tadinya sama sekali tidak menyadari adanya Yahudi yang licik dan berekor banyak.

Anti-Semit sekarang justru banyak dimulai di kampus-kampus seperti Amerika Utara dan Eropa, terutama di Inggris. Dunia mulai mengendus bahwa Israel adalah sebuah negara yang sangat "apartheid" . Setelah gelombang Israel adalah negara apartheid, dunia bahkan sudah menyebut Israel sebagai negara Nazi yang baru.

Tak ada perdebatan. Tak ada yang menyangkal. Alasan Yahudi untuk melindungi diri semakin membuat blunder langkah mereka, di antaranya menghancurkan Hamas dan membunuh semua orang Palestina dan merampas tanahnya. Dan percaya atau tidak, perlawanan terhadap Yahudi baru saja dimulai

JuSt A ShArE...

The Wise Young Muslim Boy Many years ago,

During the time of the Tâbi'în = followers (the generation of Muslims after the Sahâbah (the Sahâbah are the peoples who lived with the prophet and followed him)), Baghdâd was a great city of Islam. In fact, it was the capital of the Islamic Empire and, because of the great number of scholars who lived there, it was the center of Islamic knowledge.

One day, the ruler of Rome at the time sent an envoy to Baghdad with three challenges for the Muslims. When the messenger reached the city, he informed the khalîfah = Empiror, that he had three questions which he challenged the Muslims to answer.

The khalîfah gathered together all the scholars of the city and the Roman messenger climbed upon a high platform and said, "I have come with three questions. If you answer them, then I will leave with you a great amount of wealth which I have brought from the king of Rome."
As for the questions, they were:
"1- What was there before Allâh?"
"2- In which direction does Allâh face?"
"3- What is Allâh engaged in at this moment?"

The great assembly of people were silent. (Can you think of answers to these questions?)
In the midst of these brilliant scholars and students of Islam was a man looking on with his young son: "O my dear father! I will answer him and silence him!" said the youth.
So the boy sought the permission of the khalîfah to give the answers and he was given the permission to do so.
The Roman addressed the young Muslim and repeated his first question, "What was there before Allâh?"
The boy asked, "Do you know how to count?"
"Yes," said the man.
"Then count down from ten!" So the Roman counted down, "ten, nine, eight, ..." until he reached "one" and he stopped counting
"But what comes before 'one'?" asked the boy.
"There is nothing before one- that is it!" said the man.
"Well then, if there obviously is nothing before the arithmetic 'one', then how do you expect that there should be anything before the 'One' who is Absolute Truth, All-Eternal, Everlasting the First, the Last, the Manifest, the Hidden?" Now the man was surprised by this direct answer which he could not dispute.
So he asked, "Then tell me, in which direction is Allâh facing?"
"Bring a candle and light it," said the boy, "and tell me in which direction the flame is facing."
"But the flame is just light- it spreads in each of the four directions, North, South, East and West. It does not face any one direction only," said the man in wonderment.
The boy cried, "Then if this physical light spreads in all four directions such that you cannot tell me which way it faces, then what do you expect of Allâh the Nûru-Samâwâti-wal-'Ard= Allâh the Light of the Heavens and the Earth!? Allâh - Light upon Light, Allâh - faces all directions at all times."
The Roman was stupified and astounded that here was a young child answering his challenges in such a way that he could not argue against the proofs. So, he desperately wanted to try his final question.
But before doing so, the boy said, "Wait! You are the one who is asking the questions and I am the one who is giving the answer to these challenges. It is only fair that you should come down to where I am standing and that I should go up where you are right now, in order that the answers may be heard as clearly as the questions."
This seemed reasonable to the Roman, so he came down from where he was standing and the boy ascended the platform. Then the man repeated his final challenge, "Tell me, what is Allâh doing at this moment?"
The boy proudly answered, "At this moment, when Allâh found upon this high platform a liar and mocker of Islam, He caused him to descend and brought him low. And as for the one who believed in the Oneness of Allâh, He raised him up and established the Truth.
...Every day He exercises (universal) power (Surah 55 ar-Rahmân, Verse 29)."
The Roman had nothing to say except to leave and return back to his country, defeated.
Meanwhile, this young boy grew up to become one of the most famous scholars of Islam.
Allâh, the Exalted, blessed him with special wisdom and knowledge of the deen.
His name was Abu Hanîfah (rahmatullâh 'alayhi= Allâh have mercy on him) and he is known today as Imâm-e-A'dham, the Great Imâm and scholar of Islam.
--- All that are in the heavens and the earth entreat Him. Every day He exerciseth (universal) power. (Quran 55-29) ..........

====================================================

subhanAllah , this is called having knowledge of Allah subhanahu wa ta'ala.

Here's a beautiful khutba transcript I wanted to share with you:
http://www.khutbah.com/en/return_allah/remember.php

please please go through it.
The more we know Allah , the more our love for Him is going to increase.

Wa salamualaikum _ your sister, Ridita.

Khilafah Akan Kembali Tegak!

Keyakinanan akan tegaknya kembali Khilafah Islamiyyah tidak hanya diyakini oleh para pejuang penegak Khilafah saja. Para penulis Barat juga meramalkan Khilafah akan kembali tegak di waktu yang akan datang. Jika orang Barat saja percaya Khilafah akan kembali tegak, mengapa sebagian kaum Muslim menyangsikan kehadirannya? Akan adanya kembali Khilafah Rasyidah ‘ala minhajin nubuwwah yang kedua telah dikabarkan oleh Rasulullah Saw dan umat Islam akan berkuasa telah dijanjikan oleh Allah Swt. Sudah sepatutnya kaum Muslim bersegera bahu-membahu untuk mewujudkannya. Berikut dua berita terkait penulis Rusia dan Amerika yang menyatakan bahwa Khilafah akan kembali tegak.

Khilafah Tahun 2020 Di Dalam Pandangan Seorang Penulis Rusia ..!!

Rilis dari buku “Rusia .. Imperium ketiga”

Akhir-akhir ini, di Rusia telah diterbitkan sebuah buku yang berjudul “Rusia .. Kekaisaran ketiga,” ditulis oleh “Michael Ioreyev“, direktur sebuah perusahaan Rusia dan Wakil Presiden Rusia Union of Industrialists dan Wakil Ketua Duma (Rusia Assembly).

Buku tersebut menyingung masa depan Rusia. Pada Coverian dalam buku berisi peta dunia menampilkan beberapa negara dan Eropa terletak di dalam batas-batas dari Rusia.

Penulis mengatakan bahwa ia memperediksi aka nada beberapa Negara Besar di dunia yang akan muncul pada tahun 2020. Saat itu,akan terdapat empat atau lima negara berperadaban ,yaitu Rusia, yang akan menguasai benua Eropa,Cina, Negara Timur Jauh, Negara Khilafah Islam dan Negara konferderasi Amerika yang akan menggabungkan Amerika Utara dan Amerika Selatan. Begipai Negara Islam.

Penulis tidak bisa memastikan bahwa hanya Rusialah yang akan menguasai benua Erofa. Tapi ia meyakini bahwa peradaban Barat pasti akan lenyap. Pasti akan diperangi atau dikuasai oleh beberapa Negara tersebut.

Tentang system yang akan diadopsi oleh Imperium ketiga itu, penulis mengatakan” sisitem itu adalah system kapitalis yang sebenarnya,yaitu sistem yang mampu memproduksi devisa paling besar dan memberikan peluang kerja untuk semua orang.

Sumber: Al-Aqsa.org, 19 Februari 2009

Resensi Buku: Kejatuhan dan Kebangkitan Negara Islam

Dalam bukunya yang terbit di tahun 2008 berjudul “Kejatuhan dan Kebangkitan Negara Islam”, Profesor Noah Feldman di Harvard menyatakan bahwa kemunduran Syariah Islam di masa lalu akan diikuti dengan kebangkitan Syariah Islam, suatu proses yang berakhir pada terbentuknya Khilafah Islam. Feldman adalah salah satu anggota komisi luar negeri New York. Buku-buku karangan dia sebelumnya juga membuat kejutan, seperti “Paska Jihad: Amerika dan Perjuangan Demokrasi Islam” (2003), “Hutang Kita Kepada Iraq: Perang dan Etika Membangun Negara” (2004), dan “Dipisah oleh Tuhan: Problema Pemisahan Negara dan Agama di Amerika — Apa yang Harus Kita Lakukan” (2005).

Bagi Feldman, beberapa kondisi tertentu diperlukan untuk memenuhi proses kebangkitan. Negara Islam akan menerapkan keadilan bagi umat, namun Negara tersebut tidak bisa dibangun dengan menerapkan sistem lama begitu saja, tapi harus mengenalkan sistem yang baru.

Tesis Feldman memerlukan perhatian khusus. Pada awal abad ke 21, dunia termasuk dunia Islam dan Timur Tengah akan mengalami perombakan. Apa peran Islam dalam perubahan tersebut? Pertanyaan ini perlu dijawab.

Pengalaman sejarah kita menunjukkan bahwa keruntuhan institusi politik yang besar dan mapan seperti Uni Soviet dan sistem Kerajaan-Kerajaan masa lalu biasanya tidak bisa dibangkitkan lagi. Kecuali hanya ada dua: Struktur Demokrasi sebagai kelanjutan dari Imperium Romawi, dan Negara Islam. Siapapun yang jeli memonitor situasi dunia Islam dari Maroko ke Indonesia akan melihat bahwa loyalitas masyarakat terhadap Islam tidak berubah meskipun kebobrokan administrasi dan kesewenang-wenangan kekuasaan banyak sekali terjadi di sana. Walaupun faktanya para pimpinan mereka gagal untuk menerapkan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakatnya dan tenggelam dalam budaya korupsi dan kepalsuan, mereka masih mampu berkuasa dengan menggunakan tongkat represif. Ulama Islam yang sejati dan Hakim seperti masa sebelumnya sudah tidak ada lagi atau tidak lagi berfungsi untuk menghentikan kesewenang-wenangan penguasanya. Namun demikian, sebagaimana diyakini oleh Feldman, saat ini Islam akan kembali dengan wajah yang berbeda dibandingkan yang dikenal dalam masa sebelumnya.

Feldman berargumentasi bahwa pergerakan Islam seperti Ikhwanul Muslimin di Mesir menghargai demokrasi. Ketika lobi Yahudi berusaha menampilkannya sebagai organisasi teroris, Hamas sebenarnya menghormati keabsahan demokrasi. Di Turki, partai politik Islam atau partai pro Islam sudah lama berdiri sejak tahun 1969 dalam kancah politik dan keluar masuk panggung kekuasaan melalui pemilu.

Dalam menghadapi tantangan dunia modern, Muslim mampu menahan upaya restorasi radikal dan kuat tanpa meninggalkan akar tradisi mereka. Model ‘Walayat al-Faqih’ (Komite Ahli Hukum Islam) yang dikenalkan di Iran setelah revolusi Islam pada tahun 1979 perlu didiskusikan dan ditinjau secara mendalam. Salah satu prioritas penting dalam dunia Islam adalah pemecahan masalah keseimbangan kekuasaan dan penegakkan hukum. Sejak masa Nabi Muhammad, penguasa Muslim berusaha keras untuk meyakinkan masyarakat tentang keabsahannya dengan melarang semua hal yang dinyatakan sebagai haram, namun di masa sekarang penekanan pada aspek kebebasan menjadi lebih penting. Keberhasilan di aspek ini oleh Dunia Islam tidak saja akan menguntungkan dunia Islam, tapi juga Dunia Barat.

Feldman juga menekankan bahwa di masa lalu, ulama yang menafsirkan Syariah adalah pemegang peran dalam mengontrol lembaga eksekutif; namun, menurutnya, peran ini dihancurkan oleh reformasi yang belum selesai dna fenomena Tanzimat yang ditemukan pada masa Ottoman. Akibatnya, ketiadaan lembaga yang mengontrol penguasa mengakibatkan kesewenang-wenangan yang memonopoli sistem administrasi. Feldman juga menyebutkan bahwa Khilafah Ottoman berutang kepada Dunia Barat sehingga ia berada dalam tekanan untuk melakukan reformasi. Akibatnya, sistem keadilan dan para ulama Islam akhirnya diganti dengan lembaga baru, sehingga runtuhlah kekhalifahan Islam. Kekuatan penjajah imperialis seperti Inggris dan Perancis akhirnya berhasil masuk.

Akan tetapi, Feldman juga melihat bahwa lembaran baru di abad 21 akan tiba dengan kembalinya Islam meskipun kekuatan politiknya sempat runtuh di tahun 1924 dan para ulamanya yang berperan sebagai pengawal Syariah sempat dipinggirkan dan disingkirkan.

Sumber: World Bulletin, 30 Januari 2009

Wednesday, February 18, 2009

SiaPa HiLLary CliNton?

Sebulan setelah menjadi Sekretaris Negara AS, Hillary Clinton melakukan kunjungan ke Indonesia. Hillary mengatakan bahwa Indonesia mempunyai peranan penting bagi AS. Siapa Hillary Clinton?

Era 1993-2001, Hillary adalah salah seorang wanita terkenal di AS. Maklum, ia adalah istri dari Presiden AS ke-42, Bill Cinton, dan posisi itu otomatis membuatnya menjadi ibu negara alias first lady. Terlahir dengan nama lengkap Hillary Diane Rodham di Chicago, Illinois, 26 Oktober 1947, sekarang berusia 61 tahun memulai karir politiknya sebagai senator junior Amerika Serikat dari negara bagian New York, suatu jabatan yang dimulai pada 3 Januari 2001.Sebelumnya, ia adalah seorang pengacara.

Lulus dari Sekolah Hukum Yale pada tahun 1973, ia pindah ke Arkansas pada tahun 1974 dan kemudian menikahi Bill Clinton pada 1975. Ia lalu menjadi rekan wanita pertama di Firma Hukum Rose pada tahun 1979 dan dua kali tercatat sebagai salah seorang dari 100 pengacara paling berpengaruh di Amerika. Dari tahun 1979 hingga 1981 dan 1981 hingga 1992 ia adalah Ibu Gubernur Arkansas dan aktif dalam sejumlah organisasi yang terkait dengan kesejahteraan anak-anak serta menjadi anggota direksi Wal-Mart dan beberapa perusahaan lainnya.

Hillary dibesarkan dalam sebuah keluarga Methodist di Park Ridge, Illinois. Ayahnya, Hugh Ellsworth Rodham, seorang konservatif, adalah seorang eksekutif dalam industri tekstil, dan ibunya, Dorothy Emma Howell Rodham, seorang ibu rumah tangga. Hillary mempunyai dua orang saudara lelaki, Hugh dan Tony. Sewaktu menjadi Ibu Negara AS, rancangan layanan kesehatan Hillary yang merupakan inisiatif terbesarnya gagal disetujui Kongres pada tahun 1994. Pada tahun 1997 dan 1999, Hillary berperan dalam pembentukan Program Asurasi Kesehatan Anak-Anak Negara (State Children's Health Insurance Program), Undang-Undang Adopsi dan Keluarga Aman (Adoption and Safe Families Act), dan Undang-Undang Kemandirian Asuhan Keluarga (Foster Care Independence Act). Pada tahun 1996, ia diperintahkan untuk memberikan kesaksian di hadapan juri akibat kontroversi Whitewater. Ia tidak pernah didakwa dengan tuduhan apapun maupun beberapa penyelidikan lainnya selama masa kepresidenan suaminya. Kondisi pernikahannya dengan Bill Clinton menjadi perhatian umum setelah terungkapnya skandal Lewinsky pada tahun 1998.

Setelah pindah ke New York, Clinton terpilih sebagai senator Negara Bagian New York pada tahun 2000 sehingga menjadi mantan Ibu Negara pertama yang memenangi pemilihan umum untuk suatu jabatan di AS. Di Senat, awalnya ia mendukung pemerintahan George W. Bush mengenai beberapa kebijakan luar negeri, termasuk memberikan suaranya dalam mendukung Resolusi Perang Irak yang menyetujui dilaksanakannya Perang Irak. Ia kemudian berbalik menentang tindakan pemerintah dalam Perang Irak dan juga menentang kebijakan pemerintah Bush dalam hampir seluruh masalah dalam negeri. Ia terpilih kembali sebagai senator dengan kemenangan telak pada tahun 2006. Pada 20 Januari 2007 ia resmi menyatakan dirinya ikut serta dalam pemilihan umum presiden AS 2008 .Pada pemilihan calon presiden AS tersebut, Clinton berhasil memenangi lebih banyak pemilihan pendahuluan dan anggota delegasi daripada wanita lainnya sepanjang sejarah AS, namun setelah kampanye yang panjang, Senator Barack Obama menjadi calon terpilih Partai Demokrat pada Juni 2008.

Pada tanggal 22 Januari 2009 Hillary Clinton dilantik sebagai Menteri Luar Negeri AS.

Ketika menjadi pesaing Obama dalam pemilu presiden kemarin, Hillary melontarkan kampanye-kampanye yang keras terhadap negara-negara Arab yang selama ini dianggap musuh oleh AS, bahkan lebih keras dari kampanye Obama. Clinton pernah menyebut Obama "naif" dalam kampanyenya, karena Obama menyatakan akan membuka dialog langsung dengan Iran, Suriah dan Korea Utara. Clinton juga bersumpah akan "menghancurkan" Iran jika negara itu berani menyerang Israel.

Tak heran jika Israel-lah yang paling berbahagia dengan terpilihnya Hillary Clinton dalam kabinet Obama. PM Israel Ehud Olmert langsung mengucapkan selamat pada Clinton dan mengatakan bahwa Clinton adalah sahabat Israel dan orang-orang Yahudi. Tidak heran jika Hillary banyak membela kepentingan Yahudi, karena karena kakeknya, Max Rosenberg meruapkan seorang Rusia keturunan Yahudi. Hillary menyebut Yerusalem sebagai "ibukota abadi dan tak ternilai" bagi Israel. Dia juga telah lama mengajukan gagasan pemindahan kedutaan besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

www.eramuslim.com

Thursday, February 12, 2009

ImPoVEriShEd RiCh LaNd In NeEd FoR kHiLafAh

i must firstly thank Allah for bringing and raising me down on earth in a southeast's islamic land~which used to be called 'zamrout of the equator' due to its fertile land and massive resources~named indonesia.indonesia is an islamic land.the islamic land,by definition,is the territory where the islamic rules had been implemented,or where most of its people are muslims.Also,taking into consideration that it is an islamic land of a golden hidtory,this land is yearning for the khilafah so that it can live again under its shade with honour and dignity.

INDONESIA'S HISTORICAL LINK TO KHILAFAH

indonesia's past bears witness to how the ottoman khilafah helped the people of this land to throw the portuguese out from the beach of basi which had been occupied from 1521.moreover,many years before that,the miilitary units of the ottoman khilafah took the portuguese by surprise to liberate the islamic province of malaaka from the influence of the kaafir occupier.thereby,the khilafah rescued and secured the maritime routes of hajj for the muslims of Aceh by removing the portuguese from these water ways.

INDONESIA WITHOUT KHILAFAH

now that the khilafah is no more to lead the world like it did for 13 centuries,indonesia's experienced a belwidering number of crises in every walk of life to the extent that this land,apart from its call 'zamrout of the equator',has become so impoverished that its national product doesn't exceed that of zimbabwe,one of the most impoverished countries in africa.in addition,the country suffers from unbearably huge debts,while at the same time,everyone knows that indonesia enjoys massive wealth at land and sea.its land is filled with mineral resources e.g.gold,nikel,tin,bronze,
and other minerals in addition to the massive amounts of gas and petrol.moreover,the tons of gold that lie beneath the land of papua,is a fact that's being widely acknowledged among the colonialists and their companies.this is an addition to the huge resource in its waters,the vast forest in its islands,and the beautiful sights which Allah,by His mercy,has bestowed upon this country.however,it's necessary to reflect upon the situation.why is this rich land faced with severe impoverishment in spite of its vast resources at land and sea?

ROOT OF THE PROBLEMS: CAPITALISM AND SECULARISM

taking this reality into consideration,it's evident that the main root of the problems lies in the capitalist-secular systems implemented within the country since its independence on 17 august 1945.successive rulers have implemented the secular system and abandoned the rules of Allah.in fact,they've implemented capitalism and secularism in every ways of life and have only taken from islam the rituals(ibaadaat)~even they're not taken correctly~while these rituals would have guided them to the obligation of implementing the rules of Allah in islam wholly not partially.
these secular systems have introduces the rules which are far-off from the islamic values,and they are:

1. values of the capitalist system
as for the economic activities in capitalist system,they're based on exploitation.material benefits and the violation of the islamic rules.
2. values of the opportunist political attitudes
as for the political activities in the opportunist system,they're not founded upon looking for citizens' affairs and ensuring their welfare,but are rather principally for the sake of securing positions and other narrow interests.
3. values of the civilizations of desires,the selfish,and individualistic social life
as for the civilization (hadarah) in the systems of desires,it's developed into a set of tools to satisfy the sensual pleasures and the west with its corruption,and has become the centre of attention and a criterion for progress and decline.
4. values of the fabrication approach in religion
as for the fabrication approach in religion,some muslims jeopardized the reputation of their religion,got dissatisfied with it even fought against it.they've even forgotten that the glory of the muslims is owing to their obedience to islam which is what Allah wants for them,and that the cause of their humiliation and misery is owing to their neglect of implementing it.
5. values of the materialistic educational systems
as for these systems,their failure has come into sight.it couldn't produced sincere scholars while the country hasn't improved in technological sciences.all this proves that capitalist-secular systems have largely distanced the muslims away from the honour of this world and the glory of the hereafter.

all these above 5 values start noticeably to emerge in the country.

IMPOVERISHED RICH LAND IN NEED FOR KHILAFAH

the people of indonesia seek to get them rid from their problems,but how?is it by removing a corrupt ruler from one to another?since the country's independence,four rulers have ruled the country.Yet,the problems remain even get worse.corruption continues to destroy the country.the only option to their problems couldn't simply by taking away the traitors,the pilferers,and those who're incapable of ruling.Yet,rather through changing the destructive system in indonesia then putting islam in practice.since islam is mercy to all mankind,muslims and non muslims.
the implementation of islam wholly is an obligation from Allah in the rituals,morals,foodstuffs,clothing,transactions,foreign policy,international relations,education,law,and every aspect of life.
"but no,by your Lord,they can have no faith,until they make you (o muhammad) judge in all
disputes between them and find in themselves no resistance against your decisions,and accept
them with full submission"(Qs an nisaa':65)
this kind of implementation requires a state,that is the islamic khilafah state: a state that guarantees the real change when :
1. eradicating the secular system into islamic one
2. the security of this country is upheld by islam (i.e.we must uproot the foreign(specially america's)influence in the country,and disallow the kuffar colonizers from controlling the people's affairs~thus,the authority will belong solely to the country and to no one else)
3. the islamic land indonesia join the other lands of muslims as a single united of islam under the shade of khilafah which will honour islam and the muslims spreading goodness,love,mercy and peace all over the world.

indeed,not only indonesia but also the world is in need for the khilafah's return