Thursday, August 27, 2009
Allah & IsLam, ciTa-ciTa & TuJuan hiDup uMat IsLaM
" Masyarakat ini mewakili cita-cita umat manusia dari akhir tujuan mereka! ",demikian kata presiden legendaris AS,Abraham Lincoln (1860-1865) tentang negaranya. Kala itu,AS menjadi pusat perbincangan dunia karena disanalah seluruh ide revolusi di Eropa pada akhir abad XVIII M di implementasikan. Pada tahun 1783, saat masyarakat Eropa muak dengan monarki,sikap zalim para raja dan gereja serta gaya hidup manja para bangsawan ; pantai timur Amerika justru menampung semua aspirasi kemuakan tersebut, lalu mewujudkannya dalam sebuah negara baru yang mewakili cita-cita masyarakat Eropa. Kepala negara dalam negara tersebut bukan lagi raja tapi presiden yang langsung dipilih oleh rakyat. Kedaulatan bukan lagi ditangan raja yang memepralat gereja sebagai 'wakil tuhan' (sebagai dalih untuk menindas rakyat),melainkan kedaulatan ditangan rakyat. Negara tersebut adalah negara demokrasi (setelah sekian lama demokrasi mati suri dinegara kelahirannya-Yunani). " Democracy is from the people, by the people, and for the people ",demikian kata Abraham Lincoln.
Demokrasi! Itu juga yang disuarakan lantang tidak hanya di Amerika dan Eropa,tapi juga di dunia,termasuk dunia Islam. Di Indonesia, demokrasi semakin naik daun saat diteriakkan oleh kaum reformis yang menghendaki reformasi pemerintahan orde baru pada bulan Mei 1998. Sebelumnya, Indonesia dijuluki sebagai ' kerajaan feodal jawa ' yang dipimpin oleh 'raja' Soeharto (meskipun bentuk sistem pemerintahannya Republik dengan kepala negaranya seorang presiden).
Apa yang terjadi pada tahun 1998 tersebut hanya pengulangan kejadian serupa di AS dan Eropa dua abad sebelumnya.
REALITAS DEMOKRASI
Di balik pesta demokrasi dalam sistem pemerintahan dunia dan gaya hidupnya, bagaimana realitas demokrasi dan akibat yang ditimbulkan dari implementasinya di dunia?
Kita awali terlebih dahulu dari negeri pembangkit demokrasi, AS.
Di dunia,saat ini ada kebanggaan pada negara paman Sam itu. Karena AS adalah simbol kemajuan dunia abad 21. Kiblat politik,ekonomi,pendidikan,iptek,bahkan gaya hidup berpusat disana. Kantor PBB pun bermarkas di New York,AS. Kongres,dimana rakyat Amerika biasa menyalurkan aspirasinya,sangat menentukan kebijakan PBB atas persoalan dunia. Gaya hidup-dari cara berpakaian,bermusik,dan bergaul-ala AS digemari banyak anak muda di dunia.
Apakah berarti semua cita-cita umat manusia telah terwakili oleh idealisme masyarakat Amerika?
Ternyata tidak. Tidak pula di negaranya sendiri.
Kehidupan politik dan ekonomi Amerika tidak mencerminkan kedaulatan rakyatnya. Rakyat memang berpartisipasi langsung dalam pemilu legislatif dan pilpres. Namun, partisipasi tersebut diawali dengan proses pembohongan publik oleh media setempat. Rakyat diminta memilih satu diantara dua pilihan : partai demokrat ataukah republik.
Di satu sisi, Untuk maju ke setiap putaran pemilu, para kandidat dari dua partai itu harus mendapat dukungan penuh dari media para konglomerat kapitalis. Untuk itu,mereka harus membayar berapapun untuk dukungan media. Di sisi lain, rakyat tertipu. Mereka memilih berdasarkan pemberitaan media tentang profil para kandidat. Rakyat kagum pada kepedulian Jimmy Carter terhadap HAM. Namun yang mereka dapati hanya seorang presiden yang cengeng dalam politik luar negerinya. Mereka muak lalu memilih Ronald Reagen. Apa yang mereka dapatkan hanya seorang presiden yang membuat hutang luar negeri AS membengkak tiga kali lipat. Mereka kecewa lalu memilih George Bush. Lalu rakyat dikecewakan kesekian kalinya olehnya setelah mendapati George Bush hanya seorang presiden maniak perang yang menghabiskan dana anggaran AS untuk memerangi dan melawan Islam dan umatnya di timur tengah (perang teluk-antara Irak dan kuwait). Rakyat beralih pada figur demokrat, Bill Clinton. Apa yang mereka dapatkan? Clinton penggila wanita dan tidak banyak membantu AS keluar dari krisis negaranya. Kemudian mereka memilih G.W Bush, putra George Bush. Buah tak jauh dari pohonnnya. Di awal abad XXI, G.W Bush, adalah seorang hitler abad XXI yang maniak perang,manusia tanpa empati dan haus darah jiwa tak berdosa dan giat memerangi Islam,umatnya dan aktivisnya di Irak,Afghanistan,dan dunia Islam dengan slogan 'war on terrorism'nya. War on Terrorism yang dipropagandakan G.W Bush pada dunia Islam pasca bom WTC, semakin menambah kebencian umat Islam pada demokrasi barbar ala Amerika. Rakyat AS juga dibuat merana dengan krisis global. Tak ada pilihan lain bagi Bush kecuali mundur. Harapan jatuh pada figur demokrat dengan gaya kepemimpinan 'soft power' nya, Barrack Obama. Ribuan bahkan jutaan massa tumpah dijalan menyaksikan pesta pelantikan Obama sebagai presiden baru AS. Rakyat dan dunia dibuat terpesona dengan janji manis Obama untuk segera mengeluarkan AS dan dunia dari krisis global dan bersikap manis pada umat dan dunia Islam. Setelah terpilih, rakyat AS dan dunia menunggu janji tersebut terealisasi. Namun,apa dikata. Dunia maklum inilah gambaran politik sekuler ala kapitalis (maupun sosialis-komunis). Sudah menjadi tradisi bagi para elit politik untuk sekedar memberikan rakyatnya janji kosong. Alhasil, Obama hanya bisa melanjutkan masalah krisis global yang diwariskan para pendahulunya dan perang melawan terrorisme (=melawan Islam,umat,dan aktivisnya) dengan gaya kepemimpinannya yang soft,tanpa merubah metode kejam AS untuk menguasai dunia ,yakni imperialisme dalam berbagai bentuk.
Media pun tak kalah gencar dalam memberikan kontribusi untuk menjerumuskan dunia dalam keterpurukannya. Media AS yang medominasi informasi dan berita dunia dan nota bene dikuasai oleh yahudi, tak hanya mendikte rakyat dalam berpolitik, tetapi juga menjadikan mereka sebagai obyek komersiil. Di dunia, televisi dipenuhi tayangan hiburan destruktif,penuh kekerasan dan pornografi. Wajar jika banyak generasi muda yang mengalami degradasi dan kerusakan akhlaq/moral. Pada saat yang sama, tokoh agama nyaris bahkan sama sekali tak terdengar suaranya kecuali jika mereka berkompromi dengan media meskipun harus membayar mahal dengan kehilangan idealisme spiritual mereka.
Inilah AS dengan wajah buruk demokrasinya! Negara demokratis yang di 'tuhankan' oleh dunia. Sakit ini menulari dunia Islam, termasuk Indonesia. Bahkan kebrobokan demokrasi di Indonesia jauh lebih parah.
Dengan arogansi nafsunya melalu ideologi kapitalis yang melahirkan demokrasi dan SEPILIS (Sekulerisme,pluralisme, dan liberalisme),AS berusaha mengajarkan pada kita dunia, khususnya umat Islam bagaimana belajar untuk :
- Beriman dan berislam;
Islam dan umatnya dibagi menjadi tiga bagian : Liberal,moderat dan radikal
Islam dan muslim yang baik adalah Islam dan muslim liberal dan moderat, muslim yang tidak taat (gemar bermaksiyat) pada aturan Allah dan agamaNya.
Islam dan muslim yang buruk adalah Islam dan muslim radikal yang ingin kembali kepada ajaran Islam kaffah dan mereka yang taat pada aturan Allah dan agamaNya
Pernahkah kita mendengar Allah membagi Islam dan umatnya dalam tiga golongan?
Yang selalu kita dengar dalam al Qur'an dan hadist, Allah hanya membagi ajaran dunia dalam dua atau tiga golongan : Islam dan atau kekufuran. Jika tidak termasuk salah satu diantara keduanya,ia termasuk nifak (sifat munafik).Islam adalah Islam. Begitu pula muslim.Kekufuran adalah kekufuran. Begitu pula orang kafir/musyrik. Jika tidak termasuk salah satu dari keduanya,maka ia termasuk orang munafik yang paling dibenci Allah.
Kini, dunia termasuk umat Islam lebih percaya dengan informasi yang diberitakan CNN,NBC,BBC,NY.Times,dan media sekuler daripada media Islam dan media non Islam independen
Padahal Allah telah berpesan :
" Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah pada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu "
(Qs al Hujurat : 6)
Dunia termasuk sebagian umat Islam dan para penguasanya lebih percaya musuh-musuh Allah daripada percaya pada Allah, lebih ridho untuk bertahkim pada hukum-hukum selain Allah daripada bertahkim pada hukum-hukumNya.
Padahal Allah telah berpesan :
" Hai orang-orang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaan mu orang-orang yang diluar kalanganmu karena mereka tidak henti-hentinya menimbulkan kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkanmu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan dalam hati mereka lebih besar lagi. Beginilah kamu. Kamu menyukai mereka. Padahal mereka tidak menyukaimu. Dan kamu beriman pada kitab-kitab semuanya. "
(Qs ali Imran : 118-119)
" Apakah engkau tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman pada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum engkau? Mereka hendak berhakim pada thaghut,padahal mereka telah diperintahkan untuk mengingkari thaghut itu. Dan setan bermaksud menyesatkan mereka dengan penyesatan sejauh-jauhnya."
(Qs An Nisaa' : 60)
Umat Islam sedang diuji dengan fitnah yang menimpa agama dan saudara-saudaranya.
ISLAM, CITA-CITA & TUJUAN HIDUP MUSLIM
Tatkala Islam difitnah,di nistakan,di caci,dan diasingkan melalui sebagian umat dan aktivisnya, adakan terbesit dalam benak kita untuk menjauhi Islam dan umat serta aktivisnya?
Sekali-kali TIDAK!
Pertama kali Islam datang dengan wahyu Allah yang disampaikan oleh nabiNya, Muhammad SAW,Islam dan Muhammad dianggap sesuatu dan seseorang yang terasingkan dari kabilah musyrik Quraisy. Islam adalah ajaran baru kala itu yang berbeda dari ajaran/tradisi nenek moyang Quraisy yang terbiasa menyembah dan menyekutukan Allah dengan lata dan uzza. Rasulullah dicaci,dihina,bahkan hendak dibunuh dan dihakimi oleh massa di Tho'if disebabkan oleh risalah Islam yang dibawa dan diajarkannya. Itu pula yang menimpa para sahabatnya. Mereka di hina,di usir,di embargo,bahkan dibunuh hingga syahid. (Bahkan penolakan terhadap setiap kebenaran Allah dan syariahNya itu pula yang senantiasa pada mulanya dialami oleh para nabi dan rasul beserta pengikutnya yang setia dari para penentangnya). Melihat nasib yang menimpa dirinya dan sahabatnya, rasulullah tak melakukan apapun kecuali tetap bersabar,istiqamah dalam berjuang mendawahkan Islam,dan berdoa kepada Allah agar umat Islam diberi ketabahan dan kemenangan atas musuh-musuhNya. Hingga saat kemenangan itu tiba ketika Islam diterima baik oleh masyarakat yang plural (muslim,yahudi,nasrani,majusi) di Madinah. Lalu,Islam dimenangkan olehNya dengan berdirinya daulah Islam pertama (622 H). Islam tersiar dan tersebar luas keluar Madinah (termasuk Makkah yang pada awalnya menolak Islam) bahkan terus keluar jazirah Arab. Islam berjaya sebagai sebuah negara dan peradaban yang menguasai dunia selama 13 abad (622 H-1924 H). Islam tak hanya memberikan rahmat bagi umat Islam tapi juga umat manusia.
Sudah menjadi sunnatulah bahwa perjuangan menuju kemenangan agama Allah harus dibayar mahal dengan pengorbanan untuk terasingkan,terenggut harta,tenaga bahkan jiwa para pembela dan pejuang agamaNya sepanjang masa. Semua nya akan terbalas kan dengan pahala syurga seluas langit dan bumi.
" Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali asing seperti semula. Maka berbahagialah orang-orang yang terasing "
(HR Muslim)
Syeikh al Islam Ibn Taimiyyah dalam bukunya 'Gurbah al Islam' berkata :
" Setiap orang yang masuk Islam dari setiap tingkatan (generasi); sebagian dari mereka telah terasing dalam kehidupannya. Mereka terasing dari kabilahnya, tersembunyi dengan keislamannya. Sungguh, anak dan istri serta keluarganya telah memutuskan silaturahmi dengan mereka. Mereka adalah orang yang terhina dina, dan terus menanggung perlakuan kasar. Mereka adalah orang=orang yang selalu sabar atas penderitaan yang menimpa mereka. Hingga akhirnya Allah memenangkan Islam,memperbanyak penolongnya,menjayakan para pembela Islam dan menyungkurkan para pembela kebathilan "
Allah menguji sejauh mana keimanan dan pengorbanan orang-orang yang mengaku dirinya beriman padaNya dengan pengorbanan harta,tenaga dan jiwa mereka
" Tidaklah sama antara mu'min yang duduk (tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwa nya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka, Allah menjanjikan pahala yang baik (syurga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang-orang yang duduk dengan pahala yang besar "
(Qs an Nisaa' : 95)
" Ada tiga perkara yang merupakan haq, yakni Allah tidak akan menjadikan orang yang memiliki andil dalam Islam seperti orang yang tidak memiliki andil apapun. Dan tidaklah seorang hamba menjadikan Allah sebagai kekasihnya lalu is menjadikan yang lain sebagai kekasihnya. Serta tidak ada seseorang yang mencintai suatu kaum kecuali ia akan dikumpulkan bersama mereka "
( HR At Thabrani)
Dalam keterasingan maupun kebangkitan/kejayaan Islam, tak pernah terbesit dalam benak orang-ornga muslim yang mengaku dirinya beriman pada Allah untuk menjauhi apalagi meninggalkan Islam dan pembelanya.
Islam dari Allah satu-satunya cita-cita dan tujuan akhir hidup seorang muslim. Bukan komunisme ala Uni Sovyet atau kapitalisme ala Amerika dengan berbagai bentuk derivat demokrasinya .
Subscribe to:
Posts (Atom)