Siapa manusia yang merugi?'
Berdasarkan hadist dari Abu Hurairah ra ia berkata : Rasulullah SAW bersabda :
" Sungguh rugi seseorang ketika : (1). Namaku disebut disampingnya tetapi dia tidak bershalawat atasku.
Sungguh rugi seseorang yang :
(2). Bertemu dengan Ramadhan, lalu Ramadhan itu berlalu darinya sebelum dosa-dosa dirinya diampuni.
Dan sungguh rugi seseorang yang :
(3). Mendapati kedua orang tuanya dalam keadaan renta, tetapi keduanya tidak menjadi sebab yang memasukkannya ke dalam surga..Rib'i berkata, 'Aku tidak tahu kecuali ia berkata : atau salah satu dari kedua orang tuanya'..." (HR Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, dan al-Hakim)
'Lalu, siapa manusia yang beruntung?'
Berdasarkan Qs al Ashr : 1-3, bahwa Allah SWT berfirman :
" Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali :
(1). Orang-orang yang beriman (beriman = meyakini, percaya pada Allah dan apa-apa yang Dia perintahkan untuk kita imani / yakini / percaya100% tanpa keraguan sedikitpun, yakni beriman pada kitabullah, para malaikat, nabi dan rasul, hari akhir, serta Qadha' dan QadarNya~> mengimani semuanya dari hasil proses 'tafkir' / berfikir mendalam manusia yang dibimbing wahyu Allah~> hingga ia merasa wajib untuk membuktikan dan merealisasikan keimanannya pada rukun iman 6 dalam kehidupan sehari-hari dengan mentaati syari'ahNya secara kaffah, disertai sikap 'tasliman' / menerima dengan sepenuh hati~> Qs an Nisaa' : 65)
(2). Orang-orang yang mengerjakan amal sholih (amal sholih~> amal yang mendapatkan 'reward' / pahala dengan menjalankan apa-apa yang di'wajibkan' / diperintahkan oleh Allah dan apa-apa yang di'sunnahkan' oleh Allah. Sedangkan amal yang di'mubahkan' oleh Allah akan dia seleksi sebatas apa yang ia butuhkan bukan sekedar ia inginkan).
(3). Orang-orang yang saling menasihati supaya mentaati kebenaran (kebenaran = Islam~> menyeru kepada Islam (da'wah Islam) / amar ma'ruf nahi munkar).
(4). Orang-orang yang saling menasihati supaya menetapi kesabaran~> dalam ber'amar ma'ruf nahi munkar, kita sering menghadapi resiko untuk ditolak, dimarahi, dicaci, dikucilkan, diintimidasi, di anggap aneh / asing, bahkan ditangkap atau dibunuh~> semua ini tak kuasa kita jalani kecuali dengan menetapkan diri kita untuk bersabar karena Allah, seraya terus berusaha istiqamah dalam aktivitas saling menasihati supaya mentaati kebenaranNya, yakni mentaati hukum Islam.
Post Script :
1. Ternyata, kunci sukses manusia di dunia dan akhirat itu mahal, karena surga Allah di akhirat itu mahal tak ternilai oleh dunia dan alam semesta.
2. Moto kehidupan seorang muslim sejati (mu'min) : berakit-rakit ke hulu, berenang-renang kemudian~> dunia adalah tempat singgah dan berteduh kita untuk mengumpulkan bekal yang cukup untuk kita bawa ke akhirat, tujuan akhir hidup kita. Dunia ini menggoda namun hina dan fana dalam pandanganNya. Maka, jangan mudah tergoda dengan kefanaan perhiasan dunia. Bagi seorang mu'min, kehidupan dunia--dalam suka dan dukanya-- penuh dengan ujian, perjuangan dan pengorbanan.
" Ya Allah,
Tetapkanlah hamba di jalanMu, walau jalan itu amat berliku-liku dan terjal. Sering kuhadapi godaan dan hambatan serta kualami kekhilafan, kesalahan, dan dosa-dosaku padaMu dan sesamaku dalam menapaki jalanMu yang lurus. Luruskanlah hamba ketika hidupku bengkok. Meski terasa sakit....
Jadikanlah hamba manusia yang beruntung di yaumil hisab "