Monday, March 22, 2010

Sudahkah Aku Beriman?


Sudahkah aku beriman?

Jika sudah,@least:
1. Tak ada toleransi dengan sifat terjajah (malas,ga pe-de,pesimis,utopis,kurang inisiatif,suka menunda alias tak bersegera raih pahala dan surga dengan amal shalih dan jauhi neraka dengan hindari dosa)

2. Tak ada toleransi dengan sekulerisme dalam diri (jangan merasa belum ada atsar tatsqif dalam hidup tapi hargai ilmu dengan terapkan thoriqah Islam fii darsi/metode pembelajaran dalam Islam)

3. Cintaku pada Allah dan rasul adalah cinta yang benar jika kubuktikan dengan perbuatanku yang melebihi cintaku pada dunia. Jika bukan cinta yang benar,Qs at taubah:24 akan menjawabnya.

4. Selalu ada upaya diri jadi lebih baik dari kemarin.
Eksplorasi kelebihan sebagai potensi pemberdayaan diri dan eliminasi kekurangan yang akibatkan kegagalan dalam pengembangan diri dan da'wah islam.
Jika aku kurang dalam:

* tsaqafah islam,
sudahkah aku lakukan dirasah fardiyah dengan baca literature islam dan berusaha memahaminya dengan diskusi bersama teman?

* bahasa arab,
sudahkah aku belajar bahasa arab,bahasa persatuan islam dan umat islam?

* interaksi,
sudahkah aku jadikan interaksi islam sebagai hobi?

* baca dan tulis,
sudahkah aku jadikan membaca dan menulis sebagai hobi?

* ikuti fakta/persoalan dunia,
Sudahkah aku jadikan ikuti fakta/persoalan dunia sebagai hobi?

P.S jika aku jadikan interaksi,baca dan tulis,ikuti perkembangan fakta/persoalan dunia sebagai hobi, da'wah islam bukan beban tapi tanggung jawab yang memang selayaknya diemban seorang muslim karena Allah. Sudahkah aku jadikan da'wah sebagai poros hidupku? Sudahkah islam sebagai way of life dan mabda (ideologi) Islam mengkristal dalam hidupku?

* manajemen waktu,
Sudahkah aku jadi manajer waktu yang baik dalam kegiatanku di dalam rumah (domestik) dan diluar rumah (publik) ?
Sudahkah aku sempurnakan kewajibanku sebagai seorang anak bagi orang tua atau seorang istri bagi suami / suami bagi istri dan ibu bagi anak / ayah bagi anak?
Sudahkah aku sempurnakan kewajibanku sebagai seorang muslim / muslimah untuk berda'wah?
Sudahkah aku kerjakan PR da'wah islam-ku?

* de el el,sudahkah aku reformasi jika tak dikatakan revolusi kekuranganku?

5. 'Dan tiadalah kehidupan dunia ini kecuali main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?'(Qs.6:32) Sudahkah aku jadikan dunia tempat singgah~bukan tujuan~dan rendah dalam pandanganku,sebagaimana dalam pandangan Allah?
Sudahkah aku jadikan kampung akhirat sebagai tujuan akhir hidupku?
Sudah,sedang dan akan beramal sholih apa saja untuk meraih tujuan akhir hidupku?

6. Tujuan harakah islam untuk melangsungkan kembali kehidupan islam adalah tujuan mulia dan aktivitas da'wah untuk raih tujuan itu adalah aktivitas mulia yang diwariskan para nabi dan pengikutnya. Taqarrub ilallah mutlak dilakukan.sempurnakan amal wajib, perbanyak amal sunnah dan zikrullah agar pertolongan Allah semakin dekat, "apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga padahal belum tiba padamu ujian sebagaimana terjadi pada umat islam sebelum kamu? mereka menderita kemiskinan dan kesengsaraan sehingga rasul beserta orang-orang beriman bertanya,'bilakah datang pertolongan Allah'?". Penderitaan,kemiskinan,dan kesengsaraan tidak serta merta selalu menyertai pengorbanan seorang muslim untuk Allah,tapi sudahkaH aku optimal dalam berkorban pikiran,harta,atau apapun yang bisa kuberikan untuk kebesaran Allah dan islam? sudahkah aku berkorban sebagaimana saudara-saudaraku diluar sana berkorban hingga mereka harus diburu,dipenjara,bahkan dibunuh hanya karena apa yang mereka pikirkan dan lakukan demi 'laa illaha ilallah muhammadur rasulullah'? Sebagian dari mereka telah syahid dan itu bukan masalahku. Masalah terbesarku adalah apa yang akan kulakukan untuk membela kehormatan mereka yang masih hidup dan meregang nyawa? Apa yang akan kukatakan pada Allah jika para syuhada berkeluh kesah tentang aksi diam seribu bahasa kaum muslimin(dan aku salah satunya)? Aku tak ingin menjadi pemantau penderitaan mereka tapi ingin menjadi salah satu pembela mereka. 'yaa Allah,kami disini berjuang dengan banyak uslub(sarana) dan wasilah(prasarana) tapi dengan satu thoriqah(metode) yakni thoriqah da'wah Rasulullah. Kami disini berjuang untuk membela saudara-saudara kami di palestine,irak,afghanistan,kashmir,dan bumi manapun yang terzhalimi oleh musuh-musuhMu. Kami disini berjuang dalam wadah gerakan-gerakan Islam yang berbeda namanya namun memiliki kharaksteristik yang serupa sebagaimana yang diserukan dalam Qs Ali Imran : 104, yang diikat dengan satu ikatan akidah,yakni akidah islam dan yang memperjuangkan tegaknya syariah dan khilafah di bumi pertiwiMu. Maka mudahkan dan buka pintu lebar-lebar bagi kami untuk optimal dalam gerak kami dan untuk buktikan iman kami padaMu. Sulitkan dan kunci pintu rapat-rapat bagi kami untuk berbuat dosa sekecil apapun walaupun itu rasa malas,tak pe de,pesimis,utopis,lemah,karena semua sifat itu membunuh komitmen kami untuk bangkit dari keterpurukan dan bukan sifat seorang muslim. "Tolonglah kami"...

Sudahkah aku beriman?

Saturday, March 20, 2010

Soal Kebenaran, Benarkah Relatif?


SELAIN mengatakan bahwa tentang sesat yang tahu hanya Tuhan, kaum Islam liberal-pluralis juga mengatakan bahwa kebenaran adalah relatif. Dengan ini, seolah-olah mereka ingin menyimpulkan: bahwa manusia itu tidak bisa membedakan mana yang sesat dan mana yang benar, karena yang sesat tak dapat diketahui dan yang benar juga tak jelas yang mana. Akibat cara berpikirnya ini, maka tak aneh jika mereka tak pernah khawatir kalau berbuat salah.

Ada sebuah pertanyaan yang yang meski dijawab oleh mereka: jika Tuhan dengan tegas memerintahkan umat manusia untuk menghidari kesesatan karena akan dibalas neraka bagi pelakunya dan Tuhan juga memerintahkan untuk mengikuti kebenaran dengan balasan surga dan neraka bagi yang menolaknya, lalu bagaimana jika kesesatan dan kebenaran itu sendiri tidak bisa dimengerti dan diketahui oleh manusia. Dengan demikian, bagi Allah, perintah tersebut menjadi sia-sia, dan bagi manusia hal itu adalah tanggung jawab yang tidak akan sanggup mereka lakukan (taklif bima la yutoq), karena mereka diberi perintah dan akan diberi sanksi jika melanggar, tapi tak jelas isi perintahnya.

Jika sesat dan kebenaran tak jelas maksudnya, maka bagi manusia keduanya ibarat sebuah nama tanpa ada pemiliknya (al Ismu biduni al musamma) atau sifat tapi tak ada yang disifati (as sifat biduni al mausuf) atau lafadz tak bermakna.

Hal semacam ini sebenarnya bertentangan dengan pernyataan kaum liberal sendiri; bahwa lafadz adalah pertanda dari sebuah realitas atau ma'na dan realitas itu lebih dahulu ada dari lafadznya tsb.

Mencari Kebenaran

Faham relativisme kebenaran adalah bagian dari pluralisme agama yang mengatakan bahwa kebenaran pemahaman tentang Tuhan bagi setiap pemeluk agama adalah relatif, karena mereka sama-sama ingin mencari Tuhan, tapi Tuhan bersifat metafisik dan transendental, hingga akhirnya manusia menjadi beragam dalam memahami Tuhan yang absolut tersebut. Pemahaman manusia ini kemudian diwujudkan dengan nama-nama dan simbol-simbol yang saling berbeda antara pemeluk agama yang satu dengan yang lainnya.

Agama-agama, menurut Fritjhof Schuon, penggagas faham Kesatuan Transenden Agama-agama (transcendent unity of religions) dibagi menjadi dua: tingkat eksoterik (lahiriyah) dan esoterik (batiniyah). Pada tingkat eksoterik agama-agama mempunyai Tuhan, teologi, ajaran yang berbeda. Namun pada tingkat esoterik agama-agama itu menyatu dan memiliki Tuhan yang sama yang abstrak dan tak terbatas.

Dari keterangan di atas dapat kita fahami bahwa kaum pluralis mengangap bahwa akidah semua agama adalah hasil karya manusia, dan pemahaman tentang Tuhan adalah hasil pencarian dan spekulasi manusia sendiri, tidak ada sumber dari Tuhan sendiri yang menjelaskan atau kalau boleh dikatakan manusialah yang menciptakan Tuhan-Tuhan mereka sendiri. Karena setiap agama membuat definisi sendiri-sendiri tentang siapa Tuhan, seperti apa sifat dan nama-Nya, sehinngga wajar jika hasilnya berbeda-beda.

Jika anggapan mereka demikian, maka teori pluralisme agama ini sebenarnya sudah dengan sendirinya tidak berlaku bagi agama Islam, karena asumsi kaum pluralis adalah bahwa pemahaman Tuhan oleh semua agama adalah hasil ciptaan manusia, dan asumsi tersebut ternyata berbeda dengan kenyataan yang ada di dalam agama Islam. Pengetahuan umat Islam tentang Allah, dengan nama-nama-Nya dalam asmaul husna dan segala sifat-Nya adalah bersifat "tauqifiyah", yaitu dari Allah sendiri yang diperkenalkan ke manusia lewat wahyu yang Dia turunkan kepada para Nabi yang Dia utus, mulai dari Nabi Adam sampai Nabi Muhammad. Bukan ciptaan umat Islam atau Nabi itu sendiri, dan di dalam agama Islam tidak ada lahan spekulasi untuk berkata tentang Tuhan

Oleh karena itu, Allah swt. dalam Al-Quran mengatakan bahwa orang yang berkata tentang Tuhan tanpa ada landasan wahyu adalah orang yang berkata tentang Tuhan tanpa pengetahuan.

"Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa Kitab (wahyu) yang bercahaya (yang menjelaskan antara yang hak dan yang batil).” (QS, Al Hajj:08)

"Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui." (QS, Al Baqoroh:169)

"Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata: "Allah mempuyai anak". Maha Suci Allah; Dia-lah yang Maha Kaya; Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi. Kamu tidak mempunyai hujjah tentang ini. Pantaskah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?." (QS, Yunus:68)

Orang yang ingin memahami sesuatu tanpa didasari ilmu pengetahuan maka tiada cara kecuali dengan mengira-ngira, berhipotesa atau bersepekulasi, karena kalau sudah ada ilmu pengetahuan yang meyakinkan pasti tidak perlu bersepekulsi. Dan orang yang meyakini sesuatu dari hasil spekulasi maka sebenarnya dia telah meyakini sesuatu yang dia sendiri sebenarnya tidak yakin dengan hal tersebut. Meyakini sesuatu yang tidak meyakinkan adalah keyakinan problematik, lalu kenapa diyakini?!

Dari masalah ini dapat kita metahui pula tentang pentingnya diuutusnya seorang Rasul sebagai penerima wahyu Tuhan. Keyakinan awal umat manusia adalah sama, bahwa alam dunia ini memiliki sang pencipta, yang menciptakan dan yang mengatur alam dunia ini atau mereka sebut Tuhan. Tapi, manusia tak bisa mengetahui secara pasti tentang siapa itu Tuhan, siapa nama-Nya dan bagaiman sifat-sifat-Nya. Akhirnya mereka saling berspekulasi tentang Tuhan. Dengan ini menjadi pentinglah diutusnya Rasul sebagai utusan Tuhan yang menujukan tentang siapa sebenarnya itu Tuhan, dan segala hal terkait dengan keberadaan-Nya agar manusia tidak terus-menerus bersepekulasi.

Selain itu para Rasul lewat wahyu memberi tahu umat manusia bahwa di balik alam nyata ini ternyata ada alam lain, alam yang sekarang tak mampu diketahui oleh panca indera, tapi hal itu ada dan ternyata mempunyai hubungan dengan manusia, yaitu alam ghaib, seperti malaikat, jin, syaitan, surga, neraka, surga, alam mahsar, hisab. Dari semua hal yang bersifat transendental dan metafisik tersebut semuanya tidak bisa diketahui kecuali dengan informasi yang dapat dipercaya(al khobar as shodiq), yaitu wahyu dari yang Maha Mengetahui (Allah swt.) yang diturunkan kepada orang yang jujur, terpercaya dan terjaga dari kesalahan, yaitu para Rasul. Jika tidak, maka tiada pilihan lain bagi manusia kecuali tidak mengakui adanya yang transenden dan metafisik tersebut atau mengakuinya tapi dengan jalan hipotesa atau spekulasi dan hal ini tidak meyakinkan karena hipotesa tidak bisa dipastikan kebenarannya.

Bukti Kebenaran

Telah kita kita ketahui sebelumnya bahwa pengetahuan umat Islam tentang Tuhan dan yang lain yang bersifat metafisik adalah dari al khobar as shodiq, karena manusia tidak bisa mengetahui secara langsung dengan panca indera. Dan di antara hal yang membuktikan bahwa isi khobar tersebut adalah benar-benar meyakinkan, di antaranya sebagai berikut:

1. Khobar tersebut. telah diterima dari sekian banyak Rasul yang dapat dipercaya, mulai dari Nabi Adam as. Sampai Nabi Muhammad saw. dan kondisi antar satu Nabi dengan Nabi yang lainnya adalah sangat plural baik dari segi masa, tempat atau negara, tabiat umat mereka, kondisi sosial dan budaya waktu itu, dan lain-lain. tapi khobar tersebut tetap sama isinya. Hal ini bisa terjadi karena yang menurunkan wahyu tersebut adalah satu (Allah swt.) dan yang menerima(para Rasul) orang yang jujur, dan isi sebuah berita, selama tetap asli, berita tersebut tidak terpengaruh oleh kondisi waktu, tempat, sosial, dan kultur sang penerima berita, dan juga bila ada sebuah berita yang dikabarkan kepada semisal "si A", kemudian diberitakan lagi yang lain semisal ke "si B", tapi isinya ternyata berbeda, berarti ada salah satu dari keduanya yang dibohongi. Dan mustahil Allah swt berbohong kepada Rasulnya.
2. Dan sangat mustahil seandainya setiap Nabi dan Rasul berspekulasi secara sendiri-sendiri, tapi mampu menghasilkan hasil spekulasi yang sama dari segala sisi dari masalah yang dispekulasikan.
3. Masalah akidah adalah nauu' al khobar (jenis berita), oleh karena itu akidah para Nabi dan Rasul adalah sama. Berbeda dengan syari'at, syari'at adalah nuu' al insa (jenis pengadaan) sehingga bisa berbeda-beda, karena untuk mengatur kehidupan umat yang berbeda-beda.


Kesimpulan

Relativitas kebenaran pengetahuan tentang Tuhan oleh umat beragama hanya bisa terjadi bila seluruh umat beragama "tanpa terkecuali" memperoleh pengetahuan tersebut lewat akal budi mereka, dengan berhipotesa, spekulasi atau sejenisnya, tanpa ada wahyu yang dapat dijadikan petunjuk, hingga tidak bisa dipastikan mana yang benar dan mana yang salah, seperti yang dianggap kaum pluralis sendiri. Tapi, telah kita ketahui bahwa pengetahuan tentang yang transendental tersebut tidak dapat diketahui dengan benar kecuali dengan al khobar as shodiq dan sejak dahulu para Rasul telah menerima khobar tersebut.

Maka dengan ini, dari sekian banyak pengetahuan tentang Tuhan yang tadinya mungkin relatif, menjadi tidak relatif lagi, karena yang lain masih berhipotesa, dan belum bisa memastikan benar tidaknya dan al khobar as shodiq yang pasti benar telah memastikan hipotesa-hipotesa tersebut salah.

Dan realitas yang ada bahwa dari sekian banyak pemahaman umat beragama tentang Tuhan semuanya saling kontradiksi, dan sifat di antara dua hal atau lebih yang saling kontradiksi adalah saling membatalkan di antara yang satu dengan yang lainnya, tidak bisa benar secara bersamaan. Dan al khobar as shodiq telah menunjukan mana yang benar.

Di dalam akidah Islam tidak ditemukan dan diterima keyakinan yang kontradiksi, karena hal itu tidak rasional. Pluralisme agama adalah keyakinan penuh kontradiksi dan problematik, maka tidak selayaknya diyakini oleh orang yang masih mampu berpikir rasional. Dan pernyataan kaum liberal/pluralis yang mengatakan bahwa akidah Islam terpengaruh sosial dan kultur waktu turunnya wahyu adalah pernyataan yang keluar karena tidak faham objek masalah.

Ingat! Kondisi sosial dan kultur antarsatu Nabi dengan yang lainnya adalah lebih plural dari kondisi sekarang, tapi kenapa tidak berpengaruh, hal ini yang harus mereka jawab. Dan seandainya mereka mengatakan bahwa relativitas kebenaran terletak pada pemahaman wahyu tersebut, bukan pada kebenaran wahyunya, maka dengan ini ilmu matematika bukan lagi ilmu pasti lagi bagi mereka, karena wahyu mengatakan Tuhan itu hanya satu. Jika pemahaman hanya satu masih relatif kebenarannya, maka satu tambah satu belum tentu dua, tapi masih relatif, mungkin dua, tiga, dan seterusnya. Wallahu a'lam bisshowab.

Tuesday, March 9, 2010

10 aLasaN MenoLaK ObaMa, PreSideN NegaRa ImpeRiaLis


10 aLasaN MenoLaK ObaMa, PreSideN NegaRa ImpeRiaLis:

1. Obama adalah kepala negara dari negara penjajah Amerika Serikat bertentangan dengan sikap politik Indonesia yang anti penjajahan

2. Kedatangan Obama untuk memastikan dan mengokohkan Indonesia sebagai negara kapitalis sekuler yang telah menjadi sumber berbagai persoalan di Indonesia.

3. Kedatangan Obama untuk mengokohkan penjajahan ekonomi lewat perusahaan Amerika yang merampok kekayaan alam Indonesia di Aceh, Riau, hingga Papua.

4. Kedatangan Obama merupakan sebagai bagian dari politik belah bambu di dunia Islam yang menampilkan citra positif Amerika untuk menutupi kejahatannya di negeri Islam lainnya.

5. Obama memerangi kaum muslimin di Afghanistan bahkan mengirim 30 ribu pasukan tambahan yang telah menewaskan ribuan umat Islam termasuk anak-anak dan ibu-ibu.

6. Obama tidak sepenuhnya menarik pasukan AS dari Irak yang selama pendudukan AS telah membunuh lebih 1 juta umat Islam

7. Obama hingga saat ini belum menutup penjara Guantanamo sesuai dengan janjinya yang menjadi tempat penahanan dan penyiksaan banyak muslim yang tidak bersalah dan tempat penghinaan terhadap Islam dan Al Qur’an

8.Obama dengan setia menjadi pendukung setia Zionis Israel yang hingga saat ini terus membantai umat Islam di Palestina.

9. Obama tidak mengecam sama sekali ketika Israel membantai lebih kurang 1300 muslim di Gaza sebaliknya bahkan mendukung tindakan kejam Zionis Israel itu

10.Status negara Amerika adalah Muhariban Fi’lan karena secara langsung membunuh umat Islam, haram melakukan hubungan dalam bentuk apapun. Islam mengharamkan kaum muslimin menyambut pembunuh umat Islam yang merupakan musuh Allah SWT dan musuh Umat Islam apalagi menjadikannya sebagai sahabat dan tamu terhormat

AwaKen The sLeepiNg GiaNt..


Rasul SAW pernah bersabda bahwa Islam itu tinggi dan tak ada yang lebih tinggi dari Islam.
Pasca Rasulullah wafat,sejarah dunia mencatat ketinggian peradaban Islam di bawah naungan ideologi Islam yang di emban oleh daulah (khilafah) islamiyah selama kurang lebih 13 abad.
Let's check it out!

1. Ketinggian sains dan ilmuwan Islam.
Jujur, hal ini diakui oleh seorang ilmuwan barat sendiri, yakni Emmanuel Deutscheu dari Jerman. Ia mengatakan," Semua ini (kemajuan peradaban Islam) telah memberikan kesempatan bagi kami untuk mencapai kebangkitan (renaissance) dalam ilmu pengetahuan modern"

@ Ibn Sina
(di barat dikenal dengan nama aveciena), seorang pakar kedokteran terkemuka hingga abad 18.Ia meninggalkan karya sekitar 267 buku.Al Qanuun fii ath-Thibb adalah bukunya yang terkenal di bidang kedokteran.

@ Az-Zahrawi
Orang pertama yang mengenalkan teknik pembedahan organ tubuh manusia.Karyanya berupa eksiklopedia pembedahan dijadikan referensi dasar dunia kedokteran selama ratusan tahun, termasuk di berbagai universitas di barat.

@ Al-Khawarizmi
Ahli matematika, penemu angka nol, sekaligus pencipta salah satu cabang ilmu matematika, algoritma.
Beberapa bukunya diterjemahkan ke dalam bahasa latin pada awal abad ke 12 dan terus digunakan selama 400 tahun (hingga abad ke 16) sebagai buku pedoman dasar oleh universitas-universitas di Eropa. Buku geografinya berjudul ' kitaab al Ard' yang memuat peta-peta dunia pun telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

@ Jabir Ibn Hayyan
Pakar ilmu kimia ddengan karyanya 'Kitaab al-Kimyaa' dan 'kitaab as Sab'iin'. Terjemahan 'Kitaab al-Kimyaa' bahkan telah diterbitkan oleh orang Inggris bernama Robert Chester pada tahun 1444 dengan judul 'The Book of Composition of Alchemy'. Berthelot juga menerjemahkan beberapa buku Jabir, diantaranya dikenal dengan judul 'Book of Kingdom', Book of the Balances' dan 'Book of Eastern Mercury'.

@ Al-Idrisi
Pakar geografi. Ia telah membuat bola dunia dari bahan perak seberat 400 kilogram untuk raja Roger II dari Sicilia. Globe buatan al-Idrisi ini secara cermat memuat pula ketujuh benua dengan rute perdagangannya,danau-danau dan sungai,kota-kota besar,dataran serta pegunungan. Beliau memasukkan beberapa informasi tentang jarak,panjang dan ketinggian secara tepat. Bola dunianya itu oleh Idrisi sengaja dilengkapi pula dengan 'kitaab ar Rujari' (Roger's Book). Al-Idrisi pula yang pertama kali memperkenalkan teknik pemetaan dengan metode proyeksi; suatu metode yang baru dikembangkan oleh ilmuwan barat, Mercator, empat abad kemudian.

@ Ibn al-Haytsam
Master ilmu alam dan ilmu pasti. Ia menulis buku berjudul Al-Manaazhir' yang berisi tentang ilmu optik. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa latin oleh Frederick Reysnar dan diterbitkan di Swiss pada tahun 1572 dengan judul,'Opticae Thesaurus'.

@ dan masih banyak ilmuwan Islam cemerlang lainnya yang tak tersebutkan dalam tulisan ini...

2. Bantuan Luar Negeri
Khilafah menunjukkan bahwa Islam diturunkan untuk kebaikan bagi seluruh umat manusia dengan memberikan bantuan pada orang-orang non muslim di luar wilayah daulah islam.

a. Tahun 1845, adalah awal tahun dimana terjadi kelaparan besar yang melanda Irlandia yang mengakibatkan lebih dari 1.000.000 orang meninggal. Ketika itu khalifah Utsmani,Sultan Abdulmecid menyatakan keinginannya untuk mengirimkan 10.000 sterling kepada para petani Irlandia tapi Ratu Victoria meminta sultan untuk mengirim hanya 1.000,karena dia telah mengirim hanya 2.000 sterling. Sultan secara diam-diam mengirim 3 kapal penuh makanan. Pengadilan Inggris berusaha untuk memblokir kapal itu,tapi makanan telah sampai di pelabuhan Drogheda dan ditinggalkan disana oleh para pelaut Utsmani.Dikarenakan peristiwa ini,rakyat Irlandia,khusunya mereka yang tinggal di Drogheda, menjadi sahabat orang-orang Turki.

b. Pemberian sertifikasi tanah (tahun 925 H/1519 M) kepada para pengungsi yahudi yang lari dari kekejaman inkuisisi Spanyol pasca jatuhnya pemerintahan Islam di Andalusia.

c. Surat ucapan terima kasih dari pemerintah Amerika Serikat atas bantuan pangan yang dikirim oleh khilafah ke Amerika Serikat yang saat itu sedang dilanda kelaparan pasca perang dengan Inggris (abad 18)

d. Surat jaminan perlindungan kepada Raja Swedia yang di usir tentara Rusia dan mencari eksil ke wilayah khilafah (30 Jumadil Awwal 1121 H/7 Agustus 1709 M)

e. Pemberian ijin dan ongkos kepada 30 keluarga Yunani yang telah berimigrasi ke Rusia namun ingin kembali ke wilayah khilafah, karena di Rusia mereka justru tidak sejahtera (13 Rabi'ul Akhir 1282/5 September 1865)

f. Khilafah membuat peraturan bebas bea cukai bagi barang bawaan orang-orang Rusia yang mencari eksil ke wilayah khilafah Utsmani pasca Revolusi Bolschevik (25 Desember 1920)

g. dan masih banyak bantuan luar negeri lainnya yang diberikan oleh khilafah kepada non muslim yang tak tersebutkan dalam tulisan ini...

Itulah beberapa jejak sang raksasa (dan belum semua nya tertulis dalam tulisan ini) yang mendunia yang sangat mungkin akan terulang saat daulah khilafah Islam tegak! So,ayo kita bangunkan raksasa yang sedang tertidur dengan dakwah mengajak umat manusia kepada ideologi Islam.