Friday, January 7, 2011

Permainan Terorganisir di Dunia Fana




DUNIA dalam PANDANGAN ALLAH (ISLAM)

" Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? " (Qs al an'aam : 32)



" Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan " (Qs ali imran : 185)




Yup! Dunia itu penuh dengan permainan dan senda gurau. Dunia juga penuh dengan kesenangan yang memperdayakan.

Coba kita bayangkan!

Sejak bangun tidur hingga akan tidur kembali, kehidupan dunia fana yang kita jalani penuh dengan permainan dan senda gurau serta kesenangan yang memperdayakan.

~ Kita beraktivitas :

1. Menyalakan TV, membaca koran, majalah, media online (internet)

Apa yang kita lihat? Suguhan berupa :

- Berita, baik dan buruk

- Hiburan semacam gosip infotainment (insert,go show,dsb), musik (MTV, inbox, dahsyat, dsb), film (telenovela, sinetron, film (bolly/holly)wood, dsb), komedi (srimulat, extravaganza, opera van java, bukan empat mata, awas ada sulee...dsb), reality show (tolong, termehek-mehek, orang ke 3, dsb), ajang kompetisi bakat (indonesian idol, IMB,dsb), ajang biro jodoh mengumbar syahwat (take me/him out, dsb)

2. Pergi ke :

Pasar/mall

Apa yang kita lakukan?

- Belanja__>belanja yang dibutuhkan atau tak dibutuhkan

- Belanja plus__>window shopping alias cuci mata, nonton pertunjukkan/hiburan yang ada dalam pasar/mall, belanja sambil ngerumpi/nge-gosip

Sekolah/kampus

Apa yang kita lakukan?

- Belajar

- Belajar plus__>refreshing semisal ikut ekskul,bermain,berteman dan bersenda gurau dengan teman, dari yang halal hingga haram semisal berteman tapi mesra, berpacaran, bahkan berzina

3. Kita merayakan :

Hari keagamaan semisal idul fitri, idul adha atau tahun baru

Apa yang kita lakukan?

- Merayakan nya dengan khidmat__> zikrullah, bermajelis ta'lim, dan meningkatkan ilmu dienul Islam

- Merayakan nya dengan euforia berlebihan hingga bersikap berlebih-lebihan dan boros

- Meniup terompet, menyalakan kembang api, petasan

- Ikut 'track-track'an

- Hang out semalaman bahkan berhari-hari

- Berpesta pora

- Bahkan bermaksiyat padaNya di malam tahun baru dengan berzina, dsb

4. Kita bermain dan menonton olah raga dan permainan :

Sepak bola, berkuda, bertinju, dsb

Apa yang kita lakukan?

- Sekedar bermain dan berolah raga atau refreshing

- Bermain dan berolah raga plus__>ikut menjadi bonek mania berakibat pada fanatisme buta, permusuhan, pertikaian, ikut taruhan alias berjudi hingga melalaikan kewajiban kita pada Allah dan orang lain serta hakikat persoalan manusia dalam segala bidang(poleksosbudhankam)



SIKAP KITA?



Melihat begitu banyak aktivitas manusia diatas, bisa kita bayangkan betapa banyaknya aktivitas tersebut dipenuhi dengan senda gurau, permainan, dan kesenangan yang memperdayakan bagi sebagian para pelaku aktivitas tersebut.



Bermain dan bersenda gurau serta menikmati dunia dengan segala perhiasannnya tak mengapa asalkan tak melalaikan kita dari tujuan hidup kita di dunia sebagai seorang muslim dan mu'min.



Dalam islam, memang kita tak dilarang nonton bola via televisi atau main bola itu sendiri. Asal jangan kemudian melalaikan kewajiban yang telah dibebankan oleh agama kita. Dan diharamkan di dalam aktivitas permainan tersebut adanya sebuah kemaksiyatan pada Allah

Allah Swt, berfiman: "...sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan." [TQS al-Mâidah [5]: 90]



Imam Asy Syathibi menyatakan: "Hiburan, permainan, dan bersantai adalah mubah atau boleh asal tidak terdapat suatu hal yang terlarang." Selanjutnya beliau menambahkan, "Namun demikian hal tersebut tercela dan tidak disukai oleh para ulama. Bahkan mereka tidak menyukai seorang lelaki yang dipandang tidak berusaha untuk memperbaiki kehidupannya di dunia dan tempat kembalinya di akhirat kelak, karena ia telah menghabiskan waktunya dengan berbagai macam kegiatan yang tidak mendatangkan suatu hasil duniawi dan ukhrawi". Sebagaimana sabda Rasulullah saw. dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh Al Hakim dengan sanad shahih: Setiap permainan di dunia ini adalah bathil, kecuali tiga hal; memanah, menjinakan kuda, dan bermain dengan istri... Yang dimaksud bathil di sini, adalah sia-sia atau yang semisalnya, yang tidak berguna dan tidak menghasilkan buah yang dapat dipetik (Al Muwaafaqaat, Jilid I, hlm 84).




Semua bentuk aktivitas yang melenakan dan memperdayakan kita terkategori dalam permainan yang terorganisir (lahwun munadhomun) dan telah dirancang oleh orang-orang kafir (Zionis) untuk melenakan kaum muslimin.

Hal ini bisa disimak dalam Protocol of Zion poin ke-13 yang diterbitkan Prof. Sergyei Nilus di Rusia pada 1902. Intinya, "Zionisme merencanakan hendak mengundang masyarakat melalui surat-surat kabar waktu itu, untuk mengikuti berbagai lomba yang sudah diprogram. Diharapkan kesenangan baru yang diciptakan itu secara perlahan akan melenakan kaum muslimin dari konflik-konflik kaum muslimin dengan bangsa Yahudi."



0leh karena itu, hendaknya kita jangan terpedaya oleh tipu daya musuh-musuh Allah dalam melenakan dan memperdayakan manusia, termasuk diri kita sebagai muslim dan mu'min.

Alangkah baiknya kita senantiasa fokus pada tujuan penciptaan diri kita oleh Allah dan pada aktivitas yang semakin mendekatkan diri kita pada Allah. Termasuk membentengi diri kita dengan mengkaji Islam untuk kita amalkan dalam kehidupan ber-individu, bermasyarakat, dan bernegara.Serta aktif dalam kegiatan muhasabah, dan da'wah islam/amar ma'ruf nahi munkar

" Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku."(Qs ad dzariyat (51) : 55)

" 1. Demi Masa.

2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasehati supaya mentaati kebenaran dan menasehati supaya menetapi kesabaran. " (QS. Al 'Ashr: 1-3)




Sumber :

-Majelis Taqarrub Ilallah (MTI) DPD I HTI Jatim
Ahad, 2 Januari 2011
di Masjid Mu'awanah
Jl Jemur Handayani I/1 Surabaya

-Referensi Islam

No comments: