Siti Fadilah kemudian menceritakan bagaimana selama 50 tahun lebih negara-negara di dunia dipaksa mengirimkan virusnya ke WHO. Ternyata virus itu oleh WHO diberikan kepada Amerika Serikat. Fatalnya lagi, laboratorium itu berada di bawah Departemen Pertahanan AS yang selama ini dikenal sebagai pembuat senjata kimia. Makanya, bukan tidak mungkin itu bisa menjadi senjata biologi.
Karenanya, Siti Fadilah menentang keras mekanisme yang dikembangkan WHO yang selama ini menindas negara-negara dunia ketiga. Mekanisme itu mengharuskan setiap negara mengirimkan virusnya ke WHO dengan tanpa mengetahui diapakan virus-virus itu. Belakangan terbongkar bahwa virus itu ternyata dijual kepada perusahaan-perusahaan vaksin di negara maju. Negara pengirim tak dapat kompensasi apa-apa bahkan harus membeli vaksin dengan harga yang sangat mahal.
Upaya Menkes ini menggentarkan dunia. Sehingga ia mendapat julukan orang tidak waras, setelah sebelumnya julukan itu diarahkan kepada Presiden Iran, Ahmadinejad oleh
Ia mengakui apa yang dilakukan itu sangat sensitif. Namun ia tidak tahan melihat ketidakadilan yang ditunjukkan oleh lembaga besar kesehatan itu. Maka, ia pun menulis buku berjudul “Saatnya Dunia Berubah. Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung”. ‘’Kalau ini berguna untuk umat, kenapa tidak?’’ katanya terbata-bata sambil menangis.
Siti Fadilah mengungkapkan selama ini orang-orang
Orang asing, lanjutnya, seolah-olah mau membantu. Padahal apa yang mereka lakukan sangat berbahaya bagi kehidupan umat manusia. Karenanya, ia menegaskan, ‘’Janganlah kita pernah mengharapkan pertolongan dari orang lain. Kita berharap pertolongan dari Allah saja.” Selain itu, ia berpesan: ‘’Kalau melakukan sesuatu di jalan Allah, janganlah ragu-ragu.”
Joserizal Jurnalis, Ketua Presidium Mer-C mengatakan selama ini dunia penuh ketidakadilan. ‘’Kalau masalah virus saja, dahsyatnya begitu rupa, bagaimana dengan persoalan lainnya?’’ Banyak negara yang mayoritas Muslim dipaksa membeli vaksin dari negara-negara maju, dan dilarang membeli dari negeri-negeri Muslim.
Direktur An Nashr Institute Munarman, mengatakan apa yang dilakukan oleh Amerika merupakan bagian dari upaya menguasai dunia dengan ideologi kapitalisnya. Lembaga-lembaga internasionl merupakan bagian dari upaya penjajahan itu. Sayangnya, banyak pemimpin di negeri-negeri Muslim tidak sadar itu. Malah mereka ingin dianggap bagian dari sistem internasional (tata dunia baru) tersebut.
Padahal, sistem tersebut, menurut Farid Wadjdi dari HTI, sengaja diciptakan oleh Barat untuk menghancurkan Islam dan kaum Muslimin. Ia mengutip pendapat Syeikh Taqyuddin An Nabhani bahwa ada tiga malapetaka yang melanda dunia yakni munculnya keluarga internasional (PBB dan UU Internasional), cengkeraman dan dominasi Negara adidaya, serta imperialisme dan monopoli. ‘’PBB merupakan alat penjajahan. Sejak awal pembentukannya sudah batil karena bertujuan untuk menjajah kaum Muslim,’’ tandasnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, saat ini dunia butuh alternatif sistem. Komunis sudah hancur. Kapitalis, kondisinya seperti sekarang. Satu-satunya pilihan adalah sistem Islam yakni tegaknya syariah Allah di muka bumi dalam naungan Daulah Khilafah Islamiyah.
No comments:
Post a Comment