Hal ini dikatakan Peres pada sebuah konferensi pemuda dari berbagai negara. Konferensi di Yerusalem ini membahas tentang Holocaust, peristiwa pembantaian bangsa Yahudi oleh Jerman pada masa lalu.
Ia menyatakan, sentimen anti Yahudi adalah semacam penyakit sehingga harus dilawan. Para pemuda ini melalui Facebook bisa memberitahu teman-teman mereka tentang kekejaman yang pernah menimpa bangsa Yahudi dalam peristiwa Holocaust, agar peristiwa itu tak terulang kembali.
Ketika ditanyai apakah di antara pemuda itu ada yang mengenal Facebook, hampir semuanya mengangkat tangan. Namun, Peres menambahkan bahwa meskipun ia menyarankan pemakaian Facebook, ia berharap agar para pemuda itu tidak sampai diperbudak oleh komputer.
Dicetuskannya ide penggunaan Facebook untuk menangkal sentimen anti Yahudi ini dikemukakan Peres setelah ia sempat bertemu dengan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg beberapa saat lalu. [det/jerp]
padahal saya sudah terlanjur punya situs d facebook atas undangan teman..kalo begini caranya,haruskan saya boycott?at least saya tak lagi aktif di sana.kekuatan zionis israel tak hanya cukup di lawan dengan boycott produknya doang tapi harus dilawan dengan kekuatan ideologi pula(ideologi islam) karena pendirian negara israel yang super mini geografinya namun super kuat pengaruhnya di timur tengah ini ditopang oleh kekuatan ideologi kapitalis yang dimotori amerika serikat.nyawa dibalas dengan nyawa.tank dibalas dengan tank.perang pemikiran(ghowzul fikriy) harus dibalas dengan perang pemikiran.karena perubahan pemikiran dengan akal yang bersandar pada nash ilahi (al Qur'an,as sunnah,ijma' sahabat rasul dan qiyas) yang akan bisa mengubah jalan hidup manusia dari jalan yang bengkok dan gelap menuju jalan yang lurus dan terang benderang
No comments:
Post a Comment