Dalam tulisannya yang dimuat harian Maarev, Selasa (2/4) disebutkan, film "Fitna" telah menghimpun kaum Muslimin dalam satu front yakni membela Muhammad saw.
Ia mengatakan, “Tidak mudah membedakan antara kekuatan yang dianggap radikal oleh Barat seperti Iran dengan negara-negara moderat seperti Maroko.” Menurutnya aksi-aksi demonstrasi yang melanda dunia Islam menentang film "Fitna", menunjukkan bahwa kekuatan gerakan Islam berada di balik aksi-aksi itu.
"Penolakan semua Muslim terhadap saluran televisi dan berbagai jaringan yang menayangkan film itu, telah menjasad menjadi kekuatan penolakan di balik aksi-aksi itu, ” tulis Doroun.
Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya, merujuk pada hasil polling yang dilakukan sejumlah lembaga di mana dukungan terhadap gerakan Islam semakin besar. “Husni Mubarak tahu bahwa jika ia melakukan pemilu dengan jujur, maka Al-Ikhwan Al-Muslimun akan menguasai pemerintahan. Sementara di Palestina juga sudah ada bukti kemenangan gerakan Islam karena mayoritas penduduk Palestina telah memilih gerakan Islam Hamas.”
No comments:
Post a Comment